Bojonegoro (Antara Jatim) - Jajaran Panwaslu Bojonegoro, Jatim, meragukan akurasi verifikasi daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) untuk Pilkada/Pilgub Jatim, karena pelaksanaan verifikasi hanya dua pekan. "Kami jajaran panwaslu meragukan verifikasi bisa maksimal dan akurat," kata salah seorang anggota Panwaslu Bojonegoro Didik Gunawan di Bojonegoro, Kamis. Ia menjelaskan jajaran panwaslu mulai Ketua Panwaslu Mustofirin dan anggota lainnya sudah membahas pelaksanaan verifikasi DP4 Pilgub Jatim yang dilakukan panitia pemungutan suara (PPS) dengan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) pada pekan ini. "Perhitungannya pelaksanaan verifikasi DP4 membutuhkan waktu satu bulan baru bisa akurat, sebab banyak permasalahan yang terjadi di lapangan, di antaranya banyak pemilih yang sudah meninggal dunia masih masuk DP4 dan banyak pemilih pemula yang belum masuk," katanya. Hal senada disampaikan Ketua Panwaslu Bojonegoro Mustofirin yang menyebutkan jajarannya banyak menemukan perbedaan jumlah pemilih yang terdaftar di DP4 dengan jumlah pemilih ketika pelaksanaan pilkades. Ia mencontohkan di Desa Mbareng, Kecamatan Ngasem, di DP4 tercatat sebanyak 4.021 jiwa, namun di dalam pilkades jumlahnya 5.017 jiwa. "Banyak desa yang jumlah DP4 lebih banyak dibandingkan dengan pemilih pilkades, tapi ada juga yang lebih sedikit," ungkapnya. Oleh karena itu, ia meminta seluruh petugas pemilu lapangan (PPL) panwaslu untuk melakukan pendataan terjadinya perbedaan antara jumlah DP4 dengan pemilih pilkades di desanya masing-masing. "Ibu saya saja sudah meninggal tujuh tahun lalu ternyata masih masuk dalam DP4," jelas anggota Panwascam Panwaslu Bojonegoro, Hidayat. Sesuai penjelasan Ketua KPU Bojonegoro Mundzar Fahman, jumlah DP4 Pilgub Jatim sebanyak 1,075 jiwa sudah diserahkan kepada PPS melalui panitia pemilihan kecamatan (PPK) di 28 kecamatan. "Meskipun penyerahan DP4 dari KPU Provinsi Jatim terlambat, tapi kami masih optimistis pelaksanaan verifikasi DP4 bisa selesai," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013