Surabaya (Antara Jatim) - Pengelola pusat perbelanjaan di Surabaya Timur, Kapas Krampung Plaza (Kaza) City berupaya mengenalkan berbagai masakan lokal kepada seluruh pengunjung mal guna mempromosikan keunggulan kuliner khas sejumlah daerah yang tersebar di Jawa Timur.
"Upaya tersebut kami wujudkan melalui pembukaan Bakoel Kaza Foodcourt di lantai tiga yang satu lokasi dengan pusat olahraga seperti bowling dan billiard," kata "General Manager of Marketing Communication" Kaza City, Diyani Martina, ditemui saat "Soft Oopening Bakoel Kaza Foodcourt", di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, berbagai macam makanan daerah yang disediakan di pusat belanja tersebut contohnya Bebek Sinjay Cabang Bangkalan Madura sekaligus sebagai cabang satu-satunya di Surabaya.
"Selain itu, ada pula Nasi Buchori khas kampung Arab, Soto Ayam Kenari, Nasi Campur Tambak Bayan, Pempek Palembang Nyonya Farina, Prasmanan Ning Suroboyo, Bakso Solo Awainulu, dan lainnya," ujarnya.
Mengenai animo masyarakat terhadap masakan asli Jatim, jelas dia, minat mereka sangat besar. Apalagi, pihaknya memiliki beragam strategi bisnis termasuk sengaja mengenalkannya pusat kuliner itu kepada pasar pada hari ini.
"Kini bertepatan dengan hari jadi ke-720 Kota Surabaya. Hal ini sekaligus sebagai kado Kota Pahlawan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Manajer PT Wiswa selaku pengelola "Bakoel Kaza Foodcourt" , Margaretha, mencontohkan, besarnya ketertarikan pasar pusat perbelanjaan kepada masakan kuliner tampak dari antrean sekitar 700 pengunjung meskipun gerai Bebek Sinjay baru dibuka pada hari ini.
"Padahal, jam operasi cabang pertama tersebut dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Tapi, pukul 14.00 WIB sudah mencapai antrean ketiga dan jumlah calon pembeli hingga ratusan orang," katanya.
Namun, tambah dia, upayanya memprioritaskan Bebek Sinjay di kawasan perdagangan itu tidak hanya memberikan kesempatan bagi pengusaha makanan minuman yang merek produknya sudah terkenal.
"Tetapi, kami juga membantu pengusaha Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjual komoditas serupa untuk belajar menarik perhatian pembeli baik dari varian makanan maupun pelayanan kepada calon konsumen," katanya.
Saat ini, lanjut dia, di sentra makanan minuman khas daerah itu terhadap 24 stan dengan 15 stan di antaranya sudah terisi. Pihaknya optimistis pada bulan Juni mendatang seluruh gerai mencapai tingkat keterisian 100 persen.
"Terkait kapasitas kursi di sini, kami yakin jika kondisinya selalu ramai seperti sekarang maka bisa melebihi ketersediaan 300 kursi yang ada. Tapi semua tergantung permintaan pasar," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013