Oleh Edi Utama Jakarta (Antara) - Gope T. Samtani, produser film kolossal "Sang Kiai", mengakui karya terbarunya ini sebagai film tersulit yang pernah digarapnya sejak ia berkarir di industri perfilman nasional sejak 1971. "Ini film tersulit bagi saya bukan hanya dari segi besarnya sumberdaya dan manusia yang harus dilibatkan, tapi pula bagaimana perwatakan Kyai Haji Hasyim Asy'ari harus tergambarkan pas dengan jiwa dan keteladanan beliau semasa hidup dan berjuang," kata Gope Samtani kepada wartawan di Jakarta, Rabu. Gope Samtani yang kelahiran Solo, Jawa Tengah, 1 Oktober 1943, itu mengungkapkan ia harus mengerahkan sampai hampir 200 karyawannya dan menurunkan sedikitnya 6.000 figuran saat penggarapan film mengenai kisah heroisme dan keladanan K.H. Hasyim Asy'ari. Sang Kyai mulai diputar serentak di 30 bioskop di kawasan Jabodetabek mulai Kamis, 1 Juni 2013. Film Sang Kyai akan memulai proses penggarapannya selama 50 hari mulai 1 November 2012 di 4 kota, yakni Kediri, Nggondang Klaten, Magelang, Ambarawa, dan Semarang. Gope menambahkan bagi dirinya pribadi ketokohan dan keteladanan Hasyim Asy'ari yang pemimpin besar Muslim Indonesia itu menjadi obsesi tersendiri, meski dirinya seorang yang beragama Hindu. "Oleh karena itu, saya berusaha sekuat tenaga film itu harus berhasil digarap dan harus dengan hasil sebaik mungkin," katanya. Sebelum dipertunjukkan untuk umum, Sang Kiai telah ditonton di Jakarta Senin pekan lalu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga, Wapres Boediono dan isteri serta sejumlah menteri. "Saya kagum menonton film Sang Kiai, yang mengisahkan perjuangan & keteladanan KH. Hasyim Asy'ari di era perjuangan kemerdekaan," kata Presiden SBY lewat pernyataan di Tweeter-nya. Sang Kiai, film yang mengisahkan sosok Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asy'ari, ulama besar tanah air sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Film yang disutradari Rako Prijanto itu dibintangi sejumlah bintang tenar, seperti Ikranegara (pemeran KH Hasyim Asyari), Christine Hakim (pemeran Nyai Kapu) dan Agus Kuncoro Adi (pemeran KH Wahid Hasyim muda). Film ini menggambaran ketokohan dan perjuangan KH Hasyim Asy'ari di tengah umat pada periode 1942 - 1950 yang disajikan secara lengkap dalam film tersebut. Beberapa aspek dalam kehidupan KH Hasyim juga ditampilkan, seperti saat beliau mendirikan Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang. Juga digambarkan peristiwa saat Hasyim Asy'ari ditangkap dan dipenjarakan di Jombang, hingga keluarnya Resolusi jihad pada 10 Nopember 1945 yang memicu terjadinya pertempuran Surabaya yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan. Sutradaranya, Rako menyebutkan bahwa film Sang Kiai ini berisi tentang peran serta semangat sang kiai dalam mempertahankan kemerdekaan dan melawan penjajah yang timbul karena spiritual keagamaan, khususnya Islam. KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh Pesantren Tebu Ireng dan salah satu sosok sentral dalam peletakan dasar batu kemerdekaan Indonesia. Beliau menjadi panutan pada tahun 1942-1947 dalam menentukan arah dan pengerahan massa santri "pejuang" dalam melawan sekutu. Dengan fatwanya "Resolusi Jihad", KH Hasyim Asy'ari mengimbau dan mengajak para santri pejuang untuk berjihad fisabillilah melawan penjajah yang kemudian melahirkan peristiwa perang besar yang dikenal sebagai Hari Pahlawan 10 November 1945. Gope bersama kakaknya, Shanker Samtani (Subagio Samtono), mengelola PT. Rapi Film sejak 1971 perusahaan yang dikenal selalu membuat film-film laris termasuk Air Mata Kekasih (1971) sampai Mistik Erotik (1996). Juga, seri "Ateng ..." serta film-film mistik dan aksi, seperti Rahasia Perkawinan (paling laku 1979), Nyi Blorong (terlaris 1982). Dalam organisasi PPFI Gope pernah mengetuai bidang Peredaran dan Pemasaran (1986-1995) dan Ketua Bidang Produksi (1996-1998). Ia juga pernah menggarap seri sinetron, antara lain Jaka Sembung (1995-1996), Noktah Merah Perkawinan (1996). (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013