Bangkalan (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, melarang siswa melakukan konvoi saat pengumuman kelulusan dan corat-coret seragam sekolah. Sekretaris Disdik Bangkalan Mohamad Kamil, Kamis mengatakan aksi konvoi yang sering dilakukan siswa saat pengumuman kelulusan sekolah hanya akan mengganggu ketertiban umum, bahkan berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. "Kami telah mengintruksikan pada setiap sekolah untuk melarang siswanya melakukan pawai kelulusan," kata Mohamad Kamil. Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya juga mengimbau kepada masing-masing sekolah untuk membuat program atau kegiatan khusus menjelang kelulusan yang sifatnya positif. Sehingga, kata dia, siswa tidak sampai meluapkan ekpresi kelulusan dengan cara yang tidak benar dan bisa mengganggu masyarakat. "Seperti tahun lalu di SMA 1 Bangkalan, pada saat kelulusan membuat kegiatan istighatsah di sekolah dan di makam Syaichona Kholil," terang Kamil. Selain telah menyampaikan intruksi ke pihak sekolah, lanjut Kamil, disdik juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian, untuk menertibkan siswa yang melakukan konvoi kelulusan. "Tahun lalu, untuk di wilayah kota Bangkalan tidak ada konvoi. Kalaupun ada itu dari sekolah yang ada di kecamatan. Untuk itu kami telah menyerahkan ke polsek setempat agar bisa mengendalikannya," kata Mohamad Kamil menamahkan. Jumlah siswa SMA Bangkalan yang mengikuti ujian nasional kali ini sebanyak 3.216 orang dengan rincian 2.338 orang siswa dari sekolah negeri dan sebanyak 878 orang siswa dari sekolah swasta. Untuk siswa Madrasah Aliyah (MA) yang mengikuti ujian nasional sebanyak 1.978 orang siswa dengan rincian sebanyak 906 orang siswa dari sekolah negeri dan sebanyak 1.072 siswa dari sekolah swasta. Sedangkan peserta UN SMK sebanyak 2.092 siswa dengan rincian sebanyak 1.624 orang siswa dari sekolah swasta dan sebanyak 468 orang siswa dari sekolah negeri. Peserta ujian nasional paket C berjumlah 811 orang. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013