Surabaya (Antara Jatim) - Bulog Divisi Regional Jawa Timur mengaku optimistis pengaruh rencana pemerintah melalui kebijakan barunya untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) secara nasional terhadap penyaluran beras miskin nihil di provinsi ini. "Apalagi seluruh titik penerima beras miskin sudah ada target sasarannya. Kami tidak terlalu khawatir karena masyarakat kurang mampu sudah bisa dipastikan menerima alokasinya," kata Kepala Bulog Divisi Regional Jatim, Rusdianto, di Surabaya, Kamis. Menurut dia, sampai sekarang total penyaluran beras miskin di Jatim terealisasi sebanyak 210.516 ton setara beras. Volume tersebut menyebar di 2.857.469 Rumah Tangga Sasaran-Penerima Manfaat (RTS-PM) se-Jatim. "Walau ada isu kenaikan harga BBM atau kebijakan baru lain, kami tetap optimistis tidak akan berdampak pada penyalurannya," tegasnya. Hal tersebut, ungkap dia, tampak dari pencapaian rata-rata alokasi beras miskin ke sejumlah daerah di Jatim yang mencatatkan besaran 42.862 ton per bulan. "Kondisi itu sesuai dengan pagu penyaluran beras miskin selama satu tahun sebanyak 514.344 ton dan disalurkan ke 8.506 desa sebagai titik distribusinya di wilayah kerja kami," katanya. Ia berharap, situasi itu mampu menjadi penambah semangat sehingga dapat mendorong seluruh pegawai Bulog baik di Jatim maupun secara nasional untuk selalu menjalankan segala kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah. "Salah satu kegiatan kami dalam menaati kebijakan pemerintah yakni terlihat pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei lalu," katanya. Saat itu, sebut dia, seluruh direksi BUMN diminta Kementerian BUMN melaksanakan Gerakan Direksi Mengajar pada tanggal 20 Mei 2013 termasuk Bulog. Tujuannya, menginspirasi generasi muda melalui berbagi cerita tentang profesinya, riwayat hidup, kisah suksesnya hingga mencapai posisi saat ini. "Di Jatim, ada empat orang direksi yang menjalankan kebijakan tersebut," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013