Surabaya - Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (Asita) Jawa Timur menyatakan seluruh pembeli paket pariwisata provinsi melalui pameran wisata tahunan "Majapahit Travel Fair 2013" sudah diseleksi secara ketat.
"Jika pada MTF 2012 hanya diikuti oleh pembeli dari delapan negara, kini ada 78 pembeli dari 12 negara," kata Sekretaris Jenderal Asita Jatim, Nanik Sutaningtyas, saat jumpa pers di Surabaya, Senin.
Menurut dia, negara yang terlibat di MTF, adalah Malaysia, Singapura, Jerman, Australia, Gyeongnam (Korea Selatan), Tianjin,Shanghai (China), Bangladesh, Kazakstan, Srilanka, India, Iran, dan Pakistan.
"Mereka adalah perusahaan yang memang benar-benar mau menjual pariwisata Jatim di negaranya," ujarnya.
Seluruh pembeli mancanegara itu akan dipertemukan dengan 70 penjual dari industri pariwisata Jatim dan sekitarnya yang dikemas dalam acara "Travel Exchange".
Puluhan penjual itu datang dari Malang, Surabaya, Pasuruan, Banyuwangi, Batu, Jember, Bandung, Jakarta, Banjarmasin, Yogyakarta, Magelang, Bali, Semarang, Bogor, Palembang, Mataram, Lombok, Cirebon, dan Bangka Belitung.
"Agenda tersebut, juga akan dimeriahkan dengan acara jamuan makan malam atau kuliner dengan menu khas Jawa Timur yang disajikan oleh 40 industri hotel, restoran, katering, dan industri makanan dan minuman," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Jarianto, optimistis total transaksi pada MTF 2013 bisa meningkat 10 persen dibandingkan tahun lalu.
"Kami harap transaksi yang bisa dibukukan bisa menyentuh angka Rp38,4 miliar, sementara MTF 2012 membukukan transaksi Rp34,9 miliar," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Debindo Mitra Tama, Dadan Kushendarman, mengemukakan kegiatan yang sudah memasuki tahun ke-14 ini juga dimeriahkan dengan pameran industri pariwisata Jatim.
Pameran tersebut akan diikuti oleh 110 peserta yang menempati 135 stan, meliputi 40 peserta dari industri pariwisata, 50 peserta pemerintahan, tujuh peserta BUMN, taman nasional, pihak swasta, dan tujuh sekolah pariwisata.
"Ada pula peserta yang berasal dari asing yakni Geongnam, Korea Selatan dan Kuala Lumpur, Malaysia," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013