Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah fraksi di DPRD Kota Surabaya mengaku khawatir jika rapat paripurna pemberhentian antarwaktu (PAW) Ketua DPRD Wishnu Wardhana yang akan digelar pada Senin (6/5) gagal.
"Kekhawatiran tetap ada indikasinya rapat banmus beberapa waktu lalu sempat gagal dan diulang kembali," kata anggota Fraksi Gabungan dari partai Gerindra Yayuk Puji Rahayu kepada Antara di Surabaya, Minggu.
Informasi yang dihimpun Antara di kalangan anggota DPRD Surabaya menyebutkan ada pihak tertentu yang mengirim pesen pendek (sms) ke beberapa anggota DPRD yang intinya mengancam akan dibuka kasusnya sehingga rapat paripurna gagal dilaksanakan. Bahkan ada desas-desus di DPRD bahwa jika pemecatan Wishnu Wardhana berjalan, maka akan terjadi ada huru-hara.
Mengenai adanya pesan pendek tersebut Yayuk mengaku tidak menerimanya. "Kalau sms itu saya tidak mendapatkannya, tapi kalau pikiran paripurna tidak terlaksana itu ada," katanya.
Namun demikian, lanjut dia, pihaknya betrharap semua anggota dewan punya komitmen agar rapat paripurna tersebut bisa kuorum, sehingga kegiatan dewan bisa berjalan kembali. "Kalau saya tetap hadir," ujarnya.
Sementara itu, anggota Fraksi Partai Demokrat M. Machmud mengatakan pihaknya sudah meminta semua ketua fraksi di DPRD Surabaya untuk menggerakkan anggotanya mengikuti rapat paripurna istimewa itu.
"Kalau sampai gagal, berarti ada pihak lain yang tidak rela kalau pak Wishnu diganti. Mereka tidak ada perubahan," kata calon Ketua DPRD Surabaya pengganti WIshnu Wardhana ini.
Saat ditanya siapa pihak lain itu, Machmud tidak berkenan mengatakannya. Machmud juga tidak menjelaskan adanya pesan pendek yang ditujukan kepada sejumlah anggota Fraksi Partai Demokrat agar mengingat jasa Wishnu Wardhana selama menjadi Ketua DPC Partai Demokrat waktu lalu.
"Kalau sms itu saya dapat. Tapi tidak dalam upaya menggagalkan paripurna," katanya.
Machmud menjelaskan bahwa isi sms tersebut adalah "usaha teman-teman untuk melengserkan WW (Wishnu Wardhana) menurut saya sudah maksimal, selanjutnya serahkan ke DPC untuk menuntaskannya agar Demokrat tidak jadi bulan-bulanan partai lain/citra negara di masyarakat".
"Saya juga tidak mendegar adanya upaya itu. Semua sudah sepakat adanya rapat paripurna itu," kata Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Junaedi menambahkan.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi Partai Golkar Erick Reginal Tahalele mengatakan anggota dewan tidak perlu takut dengan ancaman melalui pesan pendek itu. "Tidak perlu takut soal ancaman itu. Apa yang kita lakukan ini sudah benar dan sesuai peraturan yang ada," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013