Malang (Antara Jatim) - Ketua Panitia Pengawas atau Panwas Kota Malang, Jawa Timur, menyatakan jika tim sukses pada calon wali kota dan wakil wali kota daerah itu "bandel" karena tidak mau menurunkan atribut kampanye masing-masing calon yang didukung.
"Kami bersama Satpol PP Kota Malang sudah bekerja keras melakukan razia penurunan atribut kampanye para calon wali kota dan wakil wali kota (cawali-cawawali), namun masih tetap saja kewalahan karena jumlah atribut yang terpasang di jalan mencapai ribuan," tegas Ketua Panwas Kota Malang Ashari Husein di Malang, Kamis.
Oleh karena itu panwas berharap adanya inisiatif dari tim sukses atau tim pemenangan setiap calon untuk menurunkan sendiri atribut kampanye yang terpasang di hampir seluruh wilayah Kota Malang, bahkan yang dipaku atau ditempel di pohon-pohon.
Ia mengakui panwas bersama Satpol PP tidak bisa menurunkan seluruh atribut kampanye yang berada di pinggir jalan karena kekurangan personel, meski pembersihan atribut tersebut sudah dilakukan selama sepekan terakhir ini.
Selama proses penertiban atribut secara besar-besaran tersebut, kata Ashari, pihaknya sudah menertibkan ribuan atribut berukuran besar dan kecil. Atribut tersebut terdiri dari baliho, atribut berukuran kecil yang ditempel di pohon, banner maupun spanduk.
Menurut dia, keberadaan atribut kampanye yang bertebaran di seluruh wilayah Kota Malang itu sangat menganggu estetika, disamping telah melanggar aturan pemilihan kepala daerah (pilkada).
Ashari mengimbau agar atribut kampanye masing-masing calon tersebut segera diturunkan dan dipasang kembali ketika masa kampanye, yakni mulai tanggal 6 sampai 18 Mei mendatang.
"Atribut kampanye yang belum kami tertibkan dan kami turunkan masih sangat banyak jumlahnya, bahkan masih mencapai ribuan, terutama yang berada di kampung-kampung kecil yang tak terjangkau panwas," tegasnya.
Meski bukan tahapan kampanye, ribuan banner dan baliho berukuran besar masih banyak yang terpasang di seluruh wilayah Kota Malang, bahkan tidak sedikit yang dipasang di lokasi strategis di tengah kota. Tidak hanya banner atau baliho yang mengenalkan gambar calon, tapi sudah menjadi ajakan untuk mencontreng nomor tertentu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013