Kediri (Antara Jatim) - Seorang bakal calon legislatif dari etnis tionghoa bernama Lie Cek Lin ikut mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri, lewat jalur PKB. Lie mengaku tergerak hatinya untuk mendaftar menjadi calon legislatif. Ia menilai, tidak ada perbedaan apakah dia dari agama atau suku apa, dan semuanya mempunyai kesempatan yang sama termasuk dalam politik. "Semua masyarakat berubah, dan saya ingin mengubah karakter dengan terjun ke politik," kata pria yang akrab disapa dengan nama Ali Sujarwo itu, Senin. Walaupun dari entis keturunan, Ali mengaku sudah menjadi Muslim. Ia menjadi mualaf pada 1992, bahkan ia sudah pernah menunaikan ibadah haji. Pria yang menjadi pengusaha ini mengaku, sudah lama bergabung di PKB, tepatnya sejak 1998. Namun, selama itu, ia memang tidak terlalu fokus pada politik, bahkan belum berminat maju menjadi calon legislatif. Pada Pemilu 2014, ia baru berniat maju dan ingin mewakili komunitasnya yang memang selama ini belum pernah ada wakilnya di anggota DPRD. Selain dari etnis tionghoa, sejumlah calon legislatif dari PKB yang maju juga beragam latar belakangnya, seperti dari aktivis, bahkan jurnalis. Beberapa politisi "wajah lama" juga mendominasi, di antaranya Sholahudin Fathurohman, Muhaimin, Muzer Zaidib, serta Arifin Asror. Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu PKB Kota Kediri Syamsul Umam mengatakan pada Pemilu 2014, PKB mendaftarkan 30 bakal calon ke KPU, terdiri dari 11 di antaranya adalah perempuan. "Kami target dapatkan sembilan kursi pada Pemilu 2012 ini. Pada pemilu sebelumnya kami dapat empat kursi, dan kami optimistis dapat memenuhi target," kata Umam. Pendaftaran PKB ke Kantor KPU Kota Kediri cukup meriah, dengan adanya atraksi dari barongsai. Mereka langsung ke kantor KPU Kota Kediri dan menyerahkan berkas dari bakal calon legislatif itu. Hari Senin ini, merupakan batas akhir pendaftaran ke KPU. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013