Pamekasan (Antara Jatim) - Sekelompok pemuda, Minggu berunjuk rasa menolak rencana kedatangan Khofifah Indar Parawansa ke Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Madura, dengan alasan dikhawatirkan akan melakukan kampanye terselubung.
Aksi Gerakan Pemuda Pamekasan (GPP) ini digelar di area Monumen Arek Lancor Pamekasan. Mereka mengaku berasal dari empat kecamatan di Pamekasan, yakni Proppo, Palengaan, Pakong dan Kecamatan Pademawu.
"Kami menolak Khofifah Indar Parawansa datang ke STAIN karena yang bersangkutan berencana akan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jatim dan kami tidak ingin ada kampanye terselubung di sana," kata juru bicara pemuda itu Elman.
Selain berorasi, para pengunjuk rasa ini juga membagi-bagikan selebaran kepada para pengendara kendaraan bermotor yang melintas di wilayah itu.
"Jadi penolakan yang kami lakukan dimaksudkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata mantan Presma STAIN yang juga anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Proppo ini.
Menurutnya, kampus merupakan tempat penempa ilmu pendidikan, sehingga tidak layak jika dijadikan tempat melakukan kampanye terselubung bakal calon gubernur.
Tuntutan lain yang disampaikan Elman dan teman-temannya, mereka akan melakukan unjuk rasa dalam jumlah massa yang lebih banyak apabila Khofifah tetap datang ke kampus STAIN Pamekasan.
Menurut rencana, Khofifah akan datang ke kampus STAIN Pamekasan, 9 April 2013. Ia akan menjadi pembicara dalam acara bedah buku yang akan digelar komunitas Gusdurian Pamekasan di kampus itu.
Secara terpisah Gusdurian membantah kegiatan yang akan digelar di kampus STAIN itu merupakan kegiatan politik, akan tetapi murni merupakan kegiatan ilmiah.
"Khofifah yang kami undang hadir untuk melakukan bedah buku di kampus itu, bukan atas nama sebagai bakal calon gubernur Jatim, melainkan sebagai Ketua Umum Muslimat NU," kata Sekretaris Gusdurian Madura, Miftah.
Bahkan Miftah juga menyatakan, pemuda yang berunjuk rasa menolak kedatangan Khofifah itu merupakan anggota PPK.
"Perlu dipahami, bahwa unjuk rasa yang digelar tadi pagi itu adalah kegiatan politik, karena koordinator aksinya adalah anggota PPK," kata Miftah.
Alumni STAIN Pamekasan ini lebih lanjut menyatakan pihaknya justru berencana melaporkan kegiatan politik praktis yang dilakukan anggota PPK Proppo Elman itu ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim agar yang bersangkutan diberi sanksi dan tidak terlibat kegiatan dukungan mendukung salah satu bakal calon. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013