Surabaya (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya dibantu Kodam V/Brawijaya melakukan reka ulang kasus dugaan pembunuhan terhadap pengusaha bernama Rudi Gunawan di beberapa tempat kejadian perkara, Rabu. Total ada sekitar 70 adegan diperagakan oleh dua tersangka. Masing-masing berinisial EJ yang juga oknum TNI AD berpangkat Pembantu Letnan Dua (Pelda) berdinas di Denpom V/Brawijaya, dan iparnya berinisial AR. Kanit Resmob Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi mengaku reka ulang atau rekonstruksi digelar sebagai bagian dari proses penyidikan, serta mengungkap motif sebenarnya. "Rekonstruksi dilakukan di lokasi yang menjadi tempat kejadian perkara," ujarnya kepada wartawan. Rekonstruski yang mendapat pengawalan ketat dari Polisi Militer TNI AD itu dimulai di daerah Menganti, dilanjutkan ke Tambak Osowilangan yang merupakan tempat penemuan mobil milik korban. Terakhir adegan dilakukan di lokasi dipendamnya jenazah korban, yaitu di rumah mertua tersangka di Jalan Banyu Urip Jaya Surabaya. Pada rekontruksi ini, tersangka AR memperagakan adegan menggunakan motor. Aksi ini bertujuan memastikan kondisi rumah dalam keadaan sepi. Setelah mengetahui sepi, AR menghubungi iparnya, EJ, untuk membawa jenazah dan menguburnya di bekas kolam di belakang rumah. Setelah jenazah yang dibawa menggunakan mobil nomor polisi B-176-EFF milik EJ datang, keduanya menggali tanah dan mengubur jasad korban yang masih dalam keadaan terikat. Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto di lokasi mengatakan dugaan kuat atau motif pembunuhan ini didasari karena pelaku ingin menguasai harta milik korban. "Hal ini diketahui dari aksi pembobolan ATM milik korban yang dilakukan oleh tersangka. Namun, alasan utama keinginan pelaku mengambil harta korban masih didalami penyidik," katanya. Sementara itu, Kapendam V/Brawijaya Kolonel (Arm) Totok Sugiharto kepada wartawan mengaku antara EJ dan korban merupakan kawan lama. EJ nekat membunuh karena merasa ditipu oleh korban. "Dalam pemeriksaannya, motif EJ membunuh karena terjadi permasalahan pada bisnis kamboja kering," katanya. Seperti diberitakan, peristiwa tersebut terungkap Minggu (24/3). Saat itu, warga sekitar Banyu Urip Surabaya digemparkan dengan penemuan jenazah yang sudah dipendam di tanah belakang sebuah rumah. Setelah diselidiki, ternyata jenazah adalah korban pembunuhan. Usai melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara di lokasi, polisi langsung meringkus dua orang yakni EJ beserta kakak iparnya yang berinisial AR. (*)

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013