Peshawar (Antara-Reuters) - Sedikitnya 17 orang tewas dalam ledakan bom mobil Kamis ketika mereka menunggu makanan di sebuah kamp di Pakistan baratlaut yang ditempati para pengungsi yang menyelamatkan diri dari perang antara pasukan pemerintah dan kelompok militan, kata polisi. Bom itu meledak di kamp Jalozai di Nowshera di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, sebuah daerah yang berbatasan dengan Afghanistan dan merupakan markas gerilyawan yang memerangi pemerintah. "Makanan sedang dibagikan kepada para pengungsi ketika ledakan itu terjadi," kata kepala kepolisian Nowshera Mohammad Hussain kepada Reuters, dengan menambahkan bahwa 33 orang cedera. Kamp itu merupakan tempat bagi orang-orang yang menyelamatkan diri dari kekerasan di daerah-daerh etnik Pashtun di perbatasan dengan Afghanistan dimana militan Al Qaida dan Taliban beroperasi. Sejumlah pegawai setempat anggota badan penanganan bencana provinsi dan seorang pekerja bantuan dari organisasi non-pemerintah termasuk diantara mereka yang tewas, kata beberapa pejabat. Taliban Pakistan membantah bertanggung jawab atas ledakan itu. Juru bicara Ihsanullah Ihsan mengatakan kepada Reuters, adalah "tidak manusiawi dan tidak Islami menyerang orang-orang yang tidak berdosa". Ratusan ribu orang menyelamatkan diri dari konflik dalam lima tahun terakhir, dari daerah-daerah suku di perbatasan atau tempat lain seperti Lembah Swat, sebelah baratlaut Islamabad. Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007. Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013