Surabaya (AntaraJatim) - Salah satu partai yang tergabung dalam Aliansi Partai Nonparlemen, yakni Partai Buruh, berpeluang mengalihkan dukungan dan memberikan suaranya ke Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jatim periode 2014-2019. "Peluang mendukung Khofifah sangat besar, apalagi kami belum memberikan keputusan resmi di Pilkada Jatim," ujar Ketua Umum DPP Partai Buruh Sonny Pudjisasono kepada wartawan di Surabaya, Sabtu. Dalam Pilkada Jatim yang dilangsungkan 29 Agustus 2013, partainya berpedoman memberikan suaranya ke calon gubernur yang mengaspirasi ke kaum buruh, serta membela kepentingan buruh di Jatim. Menanggapi calon gubernur Soekarwo, Sonny mengaku belum sepenuhnya melihat kinerja gubernur Jatim sekarang itu berpihak ke kaum buruh. Ia menilai masih sering timbul gesekan dan dinamika dalam menghadapi persoalan buruh. "Soekarwo kurang aspiratif terhadap buruh, sehingga kemungkinan besar kami mencoba calon gubernur yang baru. Khofifah menjadi salah satu alternatifnya," kata dia. Memiliki modal 0,18 persen suara di Jatim dalam Pemilu 2008, suara Partai Buruh dinilai cukup berpengaruh. Apalagi, Khofifah masih membutuhkan sekitar 2,74 persen suara lagi untuk bisa mendaftar sebagai salah satu calon gubernur. Hal ini karena Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memberikan rekomendasinya ke Khofifah hanya memiliki 12,26 persen suara atau 13 kursi di DPRD Jatim. Padahal, untuk mendaftarkan satu pasangan calon, KPU menetapkan minimal 15 persen suara atau setara dengan 15 kursi. "Kami kenal dengan Khofifah sudah lama dan sangat bagus sebagai harapan kaum buruh. Selama ini dia juga dikenal dekat dengan buruh. Tapi sekali lagi, rekomendasi resmi dari partai belum diputuskan," katanya. Sebelumnya, Partai Matahari Bangsa dengan modal sekitar 0,6 persen suaranya juga memberikan sinyal beralih dukungan dari Soekarwo ke Khofifah. Belum lagi beberapa partai nonparlemen yang sejak awal sudah mendukung Khofifah. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013