Surabaya (AntaraJatim) - Menkominfo Tifatul Sembiring menantang ribuan mahasiswa ITS untuk merebut pasar "information technology" (IT) atau teknologi informasi dan komunikasi (TIK), karena potensi ekonomi bidang IT di Indonesia cukup besar. "Tahun 2014 adalah momentum pergantian generasi di panggung kepemimpinan, baik politik maupun IT, karena itu kita menetapkan tahun 2014-2015 sebagai Tahun Inovasi Tiada Henti," katanya dalam kuliah umum di Grha ITS Surabaya, Jumat. Di hadapan ribuan mahasiswa ITS yang memadati gedung berkapasitas 3.000-an itu, ia menegaskan bahwa bisnis IT di Indonesia saat ini mencapai Rp400 triliun dan pemilik gadget di Indonesia saat ini sudah mencapai 230 juta atau mengungguli jumlah penduduk. "Kalian harus mempunyai mimpi untuk 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2045 dan mimpi itu harus berbeda dengan mimpi orang Indonesia yang dulu atau orang Indonesia sekarang, karena kalian merupakan daun-daun muda yang akan menggantikan kita," katanya. Menurut dia, tantangan terbesar bangsa Indonesia saat ini adalah dis-integrasi, padahal NKRI sudah diperjuangkan dengan susah payah dan kucuran keringat, air mata, darah, dan nyawa. "Kita punya NKRI, kita punya Pancasila, please!. Sambung kembali dengan IT," katanya. Ia menyatakan pemerintah sudah menyiapkan tiga strategi untuk menyongsong 2045 yakni koridor ekonomi melalui MP3EI; koneksitas melalui serangkaian pengembangan infrastruktur mulai dari jalan, jembatan, hingga IT; dan membangun sumberdaya melalui pendidikan. "Kemenkominfo sendiri sudah menyiapkan 'Indonesia Informatif' melalui koneksi fiber optik pada tahun 2013, koneksi ke seluruh desa pada tahun 2014, broadband pada tahun 2015, dan televisi digital pada tahun 2018," katanya. Politisi PKS itu menilai persiapan untuk 2045 itu merupakan peluang besar bagi generasi muda di bidang IT, karena IT akan menjadi penghasil devisa baru, IT akan menjadi penyerap tenaga kerja, IT akan menjadi pencerdas bangsa, dan IT akan menjadi pemersatu bangsa. "Saya yakin kalian bisa, karena potensi sumberdaya Indonesia cukup besar. Buktinya, anak-anak muda kita unggul dalam bidang animasi, bahkan sebagian anak-anak muda kita dilirik operator telekomunikasi dunia. Talenta anak-anak muda Indonesia di bidang IT tidak kalah," katanya. Dalam sesi dialog, ia mengatakan pasar IT dapat dikuasi dengan strategi yang dilakukan secara bersama-sama antara akademik, bisnisman (industri), goverment/pemerintah, dan konsumen/masyarakat. "Untuk ke sana, caranya dengan menguasai pasar software dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) serta kerja sama keempat pihak (akademik, industri, pemerintah, masyarakat). Jika pasar software sudah dikuasai, maka hardware akan menjadi mudah," katanya. Oleh karena itu, ia memanfaatkan kesempatan itu dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenkominfo dengan empat PTN yakni ITS, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dan Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar. Penandatangan MoU ini terkait kerja sama pendidikan, penelitian, dan pengembangan di bidang komunikasi dan informasi. Beberapa kerja sama yang dilakukan meliputi pertukaran tenaga ahli, pendidikan dan pelatihan, serta pertukaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi. "Dengan MoU ini, sudah ada beberapa dosen yang melanjutkan studinya di luar negeri," kata Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA. Hal itu karena Kemenkominfo telah menawarkan beasiswa kepada 250 orang per tahun di bidang informasi dan komunikasi. Penandatanganan MoU yang berlaku selama tiga tahun itu ditandatangani Rektor ITS, Pembantu Rektor IV UNS Dr Widodo Muktiyo SE M Kom, Rektor USU Prof Syahril Pasaribu dan Wakil Rektor I Unhas Prof Dr Eng Dadang Ahmad Suriamiharja MEng. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013