Pamekasan - Pergarakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Pamekasan, Madura, mendesak agar petugas kepolisian segera menangkap pelaku pengeboman rumah kadernya, Rifki yang dilakukan orang tak dikenal beberapa waktu lalu. Ketua Umum PMII Cabang Pamekasan Sidik dalam rilis yang diterima Antara, Kamis, menyatakan bahwa kader PMII yang rumahnya dibom orang tak dikenal itu bernama Rifki, dan ia merupakan Ketua Umum PMII Komisariat UIM Pamekasan asal Dusun Topoar, Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Sumenep. "Hingga saat ini kasus tersebut belum mendapat perhatian polisi, terutama Polres Sumenep. Padahal aksi pengeboman rumah kader kami itu telah terjadi 14 Februari lalu," kata Sidik. Secara kelembagaan maupun atas nama pribadi, pihaknya meminta agar polisi segera mengusut tuntas pelaku pengeboman rumah kadernya itu. Aksi pengeboman rumah kader PMII cabang Pamekasan itu terjadi pada tanggal 14 Februari 2013 sekitar pukul 16.42 WIB. Belum diketahui modus pengeboman yang dilakukan oleh orang tak dikenal itu, namun Ketua Umum PMII cabang Pamekasan Sidik menduga pelakunya kemungkinan teroris. Ia mengemukakan, selama ini kadernya Rifki, memang dikenal sangat keras memprotes praktik-praktik ke-Islam-an beraliran keras dalam berbagai pertemuan, baik saat mengikuti seminar ataupun dialog-dialog keagamaan. Tidak hanya itu saja, Rifki juga sering menyampaikan wacana kontroversi terkait pemahaman ke-Islam-an yang berbeda dengan pemahaman umum masyarakat dan tokoh masyarakat Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep. "Namun wacana itu kan wajar, karena pandangan dan kajian atas pemahaman keagamaan yang disampaikan itu secara ilmiah," kata Sidik. Sementara, akibat aksi pengeboman itu, rumah Sidik berikut dapurnya hancur, karena bom yang dilempar ke rumah aktivis mahasiswa itu berdaya ledak tinggi hingga terdengar dalam radius sekitar 1 kilometer. "Kami curiga pelaku pengeboman adalah teroris, karena daya ledaknya tinggi dan kita ketahui bersama, hanya teroris yang bisa merakit bom," tukas Sidik. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013