Bojonegoro - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jatim, Kasiyanto meminta masyarakat yang rumahnya di sepanjang tepi Bengawan Solo mewaspadai ancaman bahaya longsor setelah banjir surut. "Kami minta masyarakat waspada, sebab ancaman yang bisa terjadi setelah Bengawan Solo surut yaitu tanah bantaran longsor," katanya, Rabu. Jumlah pemukiman warga di sepanjang bantaran Bengawan Solo cukup banyak membentang di wilayah barat di Kecamatan Padangan, Kota hingga di wilayah timur di Kecamatan Baureno. Namun, ia menyatakan, pihaknya belum menerima laporan ada pemukiman warga di tepi Bengawan Solo yang longsor setelah Bengawan Solo yang semula meluap kemudian surut. Meski demikian, ia meminta, kalau memang ada pemukiman warga yang longsor secepatnya melapor ke pemkab untuk ditindaklanjuti, sebab sesuai peraturan bupati (perbup) warga yang pemukimannya longsor memperoleh santunan. "Longsornya sejumlah pemukiman warga di Kelurahan Jetak, Kecamatan Kota, setelah banjir Bengawan Solo awal Januari lalu juga sudah kami laporkan kepada Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jateng," paparnya. Kewenangan memperbaiki tebing Bengawan Solo, menurut dia, berada di Balai Besar Bengawan Solo di Solo, bukan menjadi kewenangan pemkab. Data di BPBD setempat, banjir lokal yang terjadi di Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander, mengakibatkan jalan desa sepanjang 17 meter longsor, pada 16-17 Februari. Jajaran muspika setempat dengan warga berusaha menguruk jalan desa yang longsor dengan tanah agar tetap bisa dilalui warga. Selain itu, jalan di Desa Kuniran, Kecamatan Purwosari, juga longsor sepanjang 10 meter dengan lebar 1,5 meter akibat tergerus air banjir Sungai Giling di desa setempat. "Warga meminta jalan yang longsor ditangani sementara, sebab merupakan jalan satu-satunya menuju kantor kecamatan," jelas Camat Purwosari, Hartono, dalam laporannya. Secara terpisah, seorang warga Desa Ndengok, Kecamatan Padangan, Yadin, mengatakan, tebing Bengawan Solo di desanya yang dekat pemukiman warga longsor sepanjang 50 meter setelah luapan Bengawan Solo airnya surut beberapa hari lalu. "Rumah saya dengan warga lainnya hanya tinggal 1 meter dengan tebing Bengawan Solo," jelasnya (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013