Surabaya - Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jawa Timur mendesak pemerintah segera mencekal manajemen perusahaan maskapai penerbangan Batavia Air yang hendak bepergian ke luar negeri untuk menyelesaikan dulu permasalahan mereka dengan konsumen.
"Apalagi, Batavia Air tidak saja telah merugikan konsumen. Mereka menelantarkan konsumen," kata Ketua YLPK Jatim, Said Utomo, di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, pihak manajemen Batavia Air baik dewan direksi maupun komisarisnya wajib bertanggungjawab me-"refund" uang titipan konsumen untuk jasa penerbangan yang batal.
"Walau keuangan perusahaan mereka dinyatakan pailit, sudah seharusnya mengembalikan uang masyarakat," ujarnya.
Bagi penumpang yang menjadi korban Batavia Air, harap dia, mereka tidak segan untuk melapor ke YLPK karena lembaganya siap mengakomodasi segala pengaduan konsumen.
"Tiket yang sudah ada jangan dibuang atau sampai rusak sehingga sulit dibaca," katanya.
Ia menyarankan, konsumen lebih baik melakukan pengumpulan tiket secara berkelompok. Dengan cara tersebut, pihaknya optimistis tindakan mereka semakin efisien dalam beradvokasi.
"Kalau konsumen menanyakan haknya secara perorangan, justru menyusahkan dirinya," katanya.
Mengenai berapa jumlah penumpang Batavia Air yang menjadi korban, tambah dia, sampai sekarang YLPK Jatim belum mempunyai datanya. Apalagi, yang lebih tahu adalah maskapai penerbangan itu sendiri.
"Tapi, dari beberapa pengaduan yang sudah kami terima pada umumnya konsumen melapor tentang kehilangan barang di bagasi Batavia Air," katanya.
Bahkan, lanjut dia, ada pula masyarakat yang mengeluhkan selama menggunakan jasa layanan penerbangan Batavia Air keberangkatan mereka mengalami "delay" dan makanan sebagai kompensasi "delay" tak laik konsumsi.
"Bahkan, ada sejumlah penumpang yang melapor ke kami bahwa saat 'boarding' pesawat justru kondisi di sana sangat kumuh," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013