Bojonegoro - Pasokan berbagai jenis ikan laut di Bojonegoro, Jawa Timur, pekan ini masih minim, yang disebabkan pengaruh angin kencang, sehingga banyak nelayan di pantura Tuban, yang belum melaut.
Seorang pedagang ikan di Pasar Besar Bojonegoro, Bambang, Kamis, mengatakan, para pedagang bisa memperoleh ikan laut dari nelayan Tuban, yang nekad melaut, meskipun angin kencang.
Hanya saja, lanjutnya, perolehan pasokan ikan lautnya tidak bisa optimal, menurun drastis dibandingkan dengan pasokan ikan laut ketika cuaca normal.
"Saya hanya memperoleh 3 kilogram, yang biasanya dalam kondisi cuaca normal bisa memperoleh ikan laut 30 kilogram," jelas Bambang.
Hal senada disampaikan pedagang lainnya di pasar setempat, Ny. Sutin, asal Plumpang, Tuban, yang mengaku, perolehan ikan laut dari daerah penghasil menurun drastis, sejak lima hari terakhir.
"Saya hanya memperoleh 20 kilogram, padahal biasanya memperoleh pasokan ikan laut paling tidak 2 kuintal," kata Ny. Sutin.
Selama ini, menurut Ny. Sutin, ikan laut dagangannya tidak semuanya dijual di pasar setempat, tapi merupakan pesanan sebuah perusahaan minyak di Tuban.
Karena perolehan ikan laut menurun drastis, ia mengaku, terpaksa mengganti ikan laut dengan ikan air tawar, baik jenis bandeng, patin, juga yang lainnya.
"Saya juga hanya memperoleh ikan laut sekitar 20 kilogram, yang biasanya bisa 1 kuintal lebih," ucap pedagang ikan lainnya Ny. Darsono.
Para pedagang setempat menyebutkan, pasokan ikan laut yang diperoleh juga tertentu dengan harga yang masih nisbi tinggi dibandingkan harga cuaca normal yaitu tongkol Rp25 ribu/kilogram, kerapu Rp25 ribu/kilogram, kakap Rp30 ribu/kilogram dan trumpah Rp25 ribu/kilogram.
Sementara itu, cumi-cumi Rp35 ribu/kilogram, nus Rp30 ribu/kilogram, rajungan Rp50 ribu/kilogram dan udang berkisar Rp40 ribu hingga Rp60 ribu/kilogram.
"Kami masih belum tahu, sampai kapan pasokan ikan laut sulit," ucap Bambang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013