Gresik - Ratusan calon penumpang kapal menuju Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang tertahan selama dua pekan di pelabuhan akibat gelombang tinggi, protes ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat karena janji untuk mendatangkan kapal bantuan tak kunjung direalisasikan.
Salah satu penumpang, Sahrani, Selasa, mengatakan, protes dilakukan karena selama ini anggota DPRD dan Pemkab Gresik hanya menjajikan mendatangkan kapal bantuan untuk mengangkut puluhan penumpang yang tertahan.
"Mereka hanya menjajikan akan mendatangkan kapal bantuan, namun kenyataannya hingga dua pekan ini tidak ada upaya mendatangkan kapal bantuan," katanya.
Ia meminta, DPRD segera mencarikan kapal bantuan untuk memberangkatkan puluhan penumpang yang tertahan di Pelabuhan Gresik.
Sementara, protes puluhan penumpang sempat ditemui oleh Wakil Bupati Gresik, Muhammad Qosim, dan dia menjajikan segera mendatangkan kapal bantuan untuk mengangkut penumpang yang tertahan.
"Mulai nanti malam akan kita datangkan Kapal Dharma Kartika untuk mengangkut penumpang yang tertahan. Dan penumpang akan kita berangkatkan secara bertahap," katanya.
Qosim mengatakan, penumpang yang diberangkatkan terlebih dahulu adalah anak-anak dan wanita, kemudian menyusul yang lainnya pada Rabu (16/1) pagi.
"Kapal bantuan akan kita datangkan nanti malam dan besok pagi, serta dilakukan secara bertahap, sebab jumlah penumpang yang tertahan cukup banyak," katanya.
Sebelumnya, sedikitnya 568 calon penumpang kapal menuju Pulau Bawean tertahan selama dua pekan di pelabuhan akibat gelombang tinggi yang melanda Laut Jawa.
Kepala Seksi Administrator Kepelabuhanan (Adpel) Gresik, Nanang Afandi mengatakan, tinggi gelombang di Laut Jawa sejak 5 Januari terpantau mencapai 4 meter.
"Akibat tinggi gelombang di perairan Gresik, Adpel Gresik masih melarang keberangkatan semua kapal yang mempunyai bobot dibawah 1000 DWT," katanya.
Sementara itu, ratusan penumpang yang tertahan sebelumnya ditempatkan pemkab ke sejumlah lokasi penginapan, termasuk ke Seketariat Komunitas Warga Bawean (SKWB).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013