Bojonegoro - Perajin mebel di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jawa Timur, sepi pesanan menjelang dan memasuki tahun baru 2013, bahkan sejumlah perajin terpaksa meliburkan tenaga kerjanya.
Ketua Koperasi Kerajinan Kriya Makmur (Koyama) perajin mebel Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Mamiek Slamet, Selasa, mengatakan libur tahun baru berbeda dengan libur Hari Raya Idul Fitri yang mendorong meningkatnya pesanan mebel, kerena banyak pendatang.
"Kalau libur tahun baru, masyarakat ke tempat rekreasi, bukan ke perajin mebel," ujarnya.
Menurut dia berbeda dengan libur Hari Raya Idul Fitri, pesanan para perajin yang datang dari berbagai daerah juga pembeli yang datang ke lokasi bisa meningkat dua kali lipat.
"Libur Hari Raya Idul Fitri banyak warga lokal yang pulang kampung, ketika pulang kembali ke tempatnya menetap membawa oleh-oleh mebel," katanya menjelaskan.
Meskipun demikian, lanjutnya, para perajin tetap memperoleh pesanan, hanya jumlah pesanan tidak sebanyak kalau libur Hari Raya Idul Fitri.
Ia menjelaskani, harga mebel di desa setempat, bervariasi mulai Rp250 ribu untuk tempat air minum, hingga ada yang mencapai Rp25 juta/unit, untuk kursi tamu. Selama ini para perajin menerima pesanan mebel, mulai kursi tamu, almari, meja makan, juga mebel dalam bentuk lainnya.
Sebagian perajin setempat, lanjutnya, juga membeli mebel mentah produksi Jepara, Jawa Tengah yang kemudian proses akhir pengerjaannya di Bojonegoro, baru kemudian dipasarkan.
"Hanya mebel kualitas atas yang diproduksi di Bojonegoro, kalau kualitas menengah kebawah biasanya perajin memesan mebel setengah jadi di Jepara," katanya mengungkapkan.
Ia menambahkan jumlah perajin di desa setempat, semakin menurun yang semula sempat mencapai 100 unit usaha, hanya tinggal 50 unit usaha, karena kesulitan memasarkan mebel dan memperoleh bahan kayu jati.
"Dampaknya, tidak banyak perajin yang mengergajikan kayunya di unit pengergajian milik pemkab yang dibuka disini," ucapnya.
Mengenai sepinya pesanan mebel dibenarkan Direktur UD Sadam Art, M.Guntur, yang menyatakan selama libur tahun baru 2013, pesanan mebel di tempatnya sepi, bahkan sedikitnya 50 tenaga kerjanya diliburkan sejak tiga hari yang lalu.
Di tempat usahanya, hanya ada beberapa tenaga kerja yang tetap masuk, karena bekerja lembur, karena rumah mereka di sekitar lingkungan usahanya.
"Meskipun sepi, di tempat saya tetap ada pesanan seperti hari-hari biasa sekitar 10 unit per bulan," katanya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013