Bojonegoro - Perum Bulog Subdivre III Bojonegoro, Jawa Timur, mengirim tiga ribu ton beras ke Bengkulu untuk pemerataan cadangan beras nasional.
Pengiriman beras itu juga bertujuan untuk mengantisipasi kenaikan harga salah satu bahan kebutuhan pokok masyarakat menjelang Tahun Baru 2013, kata Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Damin Hartono, Rabu.
"Pengiriman beras ke Bengkulu melalui laut dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada awal Desember ini," katanya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan mengirimkan sebanyak 2 ribu ton beras ke Papua dalam waktu bersamaan juga melalui laut.
Pengiriman beras ke Bengkulu dan Papua itu, lanjutnya, sama sekali tidak mengganggu cadangan beras di daerahnya, menginggat perolehan beras dan gabah dalam pengadaan tahun ini jauh di atas target yang ditentukan.
"Sama sekali pengiriman beras ke luar Pulau Jawa itu tidak menganggu cadangan beras di sini," katanya, dengan nada mantap.
Ia juga mengungkapkan sudah mengirimkan sebanyak 60 ribu ton beras ke berbagai daerah di luar Jawa, mulai Papua, Medan, NTT, Kalimantan dan Sumatera, beberapa waktu lalu.
"Daerah luar Jawa yang tidak mendapatkan kiriman beras dari Bulog Subdivre III Bojonegoro, hanya Sulawesi," jelasnya.
Ia mengatakan, pengiriman beras ke Bengkulu, Papua, juga daerah lainnya di luar Pulau Jawa itu, bukan berarti petani di wilayah setempat tidak berproduksi, tapi beras hasil panenan masyarakat umumnya diperdagangkan ke pasaran bebas.
"Paling tidak dengan adanya pasokan beras itu harga beras di daerah setempat bisa stabil menjelang Natal dan Tahun Baru 2013," ucapnya.
Menurut dia pengadaan di wilayahnya meliputi Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, masih terus berjalan tidak terpengaruh dengan cuaca pada awal musim hujan ini.
"Panenan tanaman padi di tiga kabupaten di wilayah kami, saat ini memang tidak ada, tapi beras yang disimpan masyarakat masih ada," ungkapnya.
Hanya saja, lanjutnya, perolehan pengadaan beras dan gabah yang biasanya bisa mencapai 2 ribu ton setara beras/hari, tinggal sekitar 300 ton setara beras/hari.
"Jumlah yang terlibat dalam pengadaan hanya tinggal 10 mitra kerja, yang semula mencapai 170 mitra kerja," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012