Surabaya - Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I), Harris Thajeb, mengimbau pengusaha periklanan di Tanah Air mengembangkan media digital karena tingkat kebutuhan pasar periklanan nasional terhadap sarana promosi tersebut cukup besar. "Potensi perkembangan media digital di Indonesia sangat bagus. Apalagi, ditunjang oleh banyaknya alat telekomunikasi yang kini sudah tersambung langsung dengan jaringan internet," katanya disela-sela menghadiri pelantikan Ketua P3I Jatim, di Gedung Grahadi Surabaya, Selasa. Bahkan, masyarakat periklanan saat ini banyak yang telah memakai sarana tersebut sebagai upaya memperluas koneksi mereka dengan sesamanya melalui jejaring sosial seperti "Facebook" dan "Twitter". "Lihat saja anak muda sekarang, baru bangun tidur apa yang langsung mereka cari. Pasti telepon seluler, iPad, atau laptop mereka yang sudah terkoneksi internet, bukan lagi menonton televisi atau membaca koran," ujarnya. Secara demografi, kata dia, dari total populasi di Tanah Air maka 52 persennya didominasi oleh masyarakat dari kalangan muda yang berusia antara 15-25 tahun. Mereka adalah pasar potensial dari media digital. "Dari kondisi tersebut, sudah sebaiknya pengusaha iklan segera mengalihkan fokus bisnis iklannya menjadi membidik media digital meskipun dari sisi tarif belum ada pengaturan standarisasinya," katanya. Namun, hingga menjelang akhir tahun 2012 justru porsi anggaran belanja iklan secara nasional khususnya media digital belum tampak memuaskan. Dari Rp90 triliun omzet iklan di Tanah Air sekitar 65 persen disumbang iklan yang muncul di televisi. "Lalu, 30 persen dikontribusi iklan yang ada di media cetak terutama koran dan sisa lima persennya iklan di media lain dengan dua persen di antaranya adalah iklan di media digital," katanya. Walau secara porsi belanja iklan di media digital minim, kata dia, dibandingkan tahun lalu mengalami pertumbuhan 100 persen pada tahun 2012. "Bahkan, tahun depan kami yakin angka pertumbuhan iklan di media digital kian signifikan," katanya. Pada tahun 2013, target dia, belanja iklan di pasar nasional tumbuh 14 persen menjadi Rp113 triliun dibandingkan pada tahun 2012 senilai Rp90 triliun. Keoptimisan itu karena realisasi belanja iklan sudah sesuai target atau Rp90 triliun. "Dengan demikian, pada akhir tahun 2012 belanja iklan bisa tercapai melebihi target tersebut," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012