Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) membuka kesempatan magang bagi 100 lulusan baru sebagai bentuk dukungan nyata atas Program Pemagangan Nasional.
“Kesempatan ini menjadi langkah nyata pemerintah untuk membuka lebih banyak ruang bagi lulusan baru agar dapat belajar dan berkembang di lingkungan kerja profesional,” ujar Menteri PPPA Arifah Fauzi di Jakarta, Selasa.
Ia lalu menyampaikan bahwa melalui program magang itu, KemenPPPA ingin memberikan ruang bagi anak-anak muda Indonesia, baik perempuan maupun laki-laki untuk berkontribusi, berinovasi, dan menjadi bagian dari solusi pembangunan nasional.
Selama masa pemagangan, Menteri Arifah menyampaikan peserta akan ditempatkan di berbagai unit kerja KemenPPPA yang berfokus pada isu kesetaraan gender, perlindungan anak, komunikasi publik, serta pengelolaan kebijakan strategis. Peserta juga akan mendapatkan pelatihan pengembangan diri, seperti kepemimpinan, komunikasi efektif, dan etika kerja.
“Kami ingin memastikan kesempatan magang ini menjadi sarana pembelajaran dan pemberdayaan bagi para lulusan baru. Pengalaman bekerja di lingkungan pemerintahan diharapkan dapat menumbuhkan semangat kepemimpinan, empati sosial, dan tanggung jawab publik,” kata dia.
Arifah lalu menyampaikan pula bahwa berbagai kementerian dan lembaga telah mengusulkan formasi peserta magang sesuai kebutuhan dan bidang kerja masing-masing.
Ia pun mengajak para lulusan baru untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai langkah awal memasuki dunia kerja.
“Program Pemagangan Nasional bukan sekadar memberi pengalaman kerja, melainkan juga membuka jalan bagi anak-anak muda Indonesia untuk tumbuh dan menemukan potensi terbaiknya,” ujar dia.
Diketahui, Program Pemagangan Nasional merupakan strategi pemerintah dalam memperluas lapangan kerja melalui pemberian pengalaman kerja terstruktur bagi 100 ribu lulusan baru di seluruh Indonesia. Program tersebut diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja, sekaligus memperkuat daya saing tenaga kerja muda di tingkat nasional dan global.
Editor : Astrid Faidlatul Habibah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025