Kabupaten Banyuwangi perlahan tapi pasti akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur karena banyak investor yang mulai melirik kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa tersebut. Beberapa industri besar telah dibangun di Banyuwangi seperti PT Semen Gresik Tbk dan PT Semen Bosowa, bahkan Pemkab Banyuwangi menyiapkan lahan seluas 600 hektare untuk kawasan industri. Tidak hanya itu, Kementerian BUMN juga telah menyiapkan pembangunan pabrik gula modern dan terbesar se-Indonesia dengan kapasitas giling 10.000 ton tebu per hari yang rencananya peletakan batu pertama dilaksanakan pada 12-12-2012 pukul 12.00 WIB. Selain itu, jalur transportasi udara juga digarap serius oleh Pemkab Banyuwangi sehingga Bandara Blimbingsari bisa beroperasi sejak akhir 2010 dan kini sudah ada dua maskapai yang melayani penerbangan dengan rute Banyuwangi-Surabaya PP yakni Merpati Airlines dan Wings Air. Mudahnya akses transportasi menuju sebuah kota/kabupaten menjadi salah satu pertimbangan investor untuk menanamkan investasinya, sehingga dengan beroperasinya Bandara Blimbingsari membuka pintu investasi yang cukup besar di Kabupaten Banyuwangi. Data Badan Penanaman Modal Jawa Timur mencatat bahwa sebelumnya minat investasi di Banyuwangi pada peringkat 31 dari 38 kabupaten/kota di Jatim, namun saat ini melesat menempati peringkat ketiga sebagai daerah yang paling diminati investor setelah Gresik dan Surabaya. Bahkan, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa memuji langkah dan kebijakan yang diambil Pemkab Banyuwangi dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah, termasuk sektor investasi. Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi pada kuartal pertama tahun 2012 mencapai 7,2 persen dan melampaui nasional yang hanya 6,4 persen. Bahkan kabupaten yang dipimpin oleh Abdullah Azwar Anas itu sempat menduduki peringkat ke-11 dari daftar 50 kabupaten/kota terkaya se-Indonesia tahun 2012 yang dirilis oleh Warta Ekonomi Edisi 12 Tahun 2012. Meroketnya Kabupaten Banyuwangi sebagai surga investasi baru di Jatim tidak lepas dari peran Bupati Abdullah Azwar Anas yang sering melakukan kunjungan ke luar daerah dan mengundang para investor untuk mempromosikan kabupaten yang kaya akan potensi alam itu. "Kawasan timur Jatim cukup prospektif untuk dilirik sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dan Banyuwangi akan mewujudkan itu dengan pembenahan infrastruktur," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Untuk memacu investasi, pemkab melakukan tiga hal yakni perbaikan infrastruktur, konektivitas antarwilayah yang sangat penting bagi investor, dan adanya standar regulasi dan perizinan investasi, sehingga Banyuwangi sudah memiliki Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT). "Infrastruktur menjadi prioritas dan kunci sukses dalam perekonomian masyarakat, sehingga Pemkab Banyuwangi akan meningkatkan pembangunan infrastruktur," ucap mantan anggota DPR itu. Ia menjelaskan keberadaan infrastruktur yang bagus di Banyuwangi dapat menjadi pendongkrak perekonomian tidak hanya bagi masyarakat setempat, tapi juga di kabupaten lain yang berada di kawasan timur Jatim, sehingga Banyuwangi bisa menjadi pusat pertumbuhan baru di kawasan timur. "Selain membenahi Bandara Blimbingsari dan perluasan Pelabuhan Tanjungwangi, pemkab juga sedang memperbaiki sekitar 300 kilometer jalan, terutama untuk membuka akses di kawasan-kawasan yang jauh dari pusat kota," paparnya. Daya tarik investasi daerah menjadi penting karena menjadi faktor utama membuka akses pendapatan ke daerah, pendukung infrastruktur berperan penting sebagai roda penggerak ekonomi daerah dan dapat memperlancar jaringan distribusi antardaerah yang dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan nasional. "Kami memberikan peluang investasi sebesar-besarnya dan fasilitas kepada investor lokal dan asing yang ingin menanamkan modal dan investasi di Banyuwangi. Silakan investor menanamkan investasinya di sini," ujarnya menambahkan. Harapan Bupati Anas untuk mewujudkan Kabupaten Banyuwangi sebagai surga investasi dan kabupaten "go" internasional tentu harus mendapat dukungan dari masyarakat, karena tanpa ada dukungan dari rakyat, maka semuanya akan sia-sia. (*)
Banyuwangi "Surga" Investasi dan "Go" International
Senin, 12 November 2012 14:04 WIB