Dinkes Tulungagung: Basmi Tikus Penyebab Leptospirosis
Rabu, 23 Mei 2012 21:38 WIB
Tulungagung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, merekomendasikan pembasmian hama tikus secara besar-besaran di daerah tersebut karena diduga mengandung bakteri Liptospiral yang bisa menularkan Leptospirosis pada manusia.
"(Populasi tikus) harus dikendalikan semaksimal mungkin karena sebagian besar merupakan 'carirer' (pembawa) bakteri Liptospiral yang sangat berbahaya bagi manusia. Penyakit yang ditimbulkannya (liptospirosis) bahkan tergolong sangat mematikan," terang Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Triswati Sasmito, Rabu.
Rekomendasi dinkes untuk melakukan pembasmian/pengendalian hama tikus secara besar-besaran bukannya tanpa dasar.
Triswati mengungkapkan penelitian telah dilakukan oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Jatim dengan mengambil dua sampel tikus saat KLB Leptospirosis pertama ditetapkan, Januari 2012.
Hasilnya, ungkap Triswati, dua sampel tikus yang diambil dari dalam rumah maupun luar rumah penderita Leptospirosis di Desa Mojoarum, Kecamatan Gondang waktu itu dinyatakan positif mengandung bakteri Leptospiral.
Pada kasus Leptospirosis kedua yang ditemukan di Desa Picisan, Kecamatan Sendang beberapa hari terakhir, Trsiwati menduga seluruh populasi tikus yang ada di daerah tersebut telah terkontaminasi bakteri liptospiral.
Indikasi ini setidaknya terlihat dari gejala klinis awal liptospirosis pada 14 warga di Desa Picisan, Kecamatan Sendang. Dari jumlah itu, seorang telah dinyatakan positif tertular dan satu lainnya harus menjalani observasi mendalam karena diduga tertular virus/bakteri mematikan yang berasal dari air seni (kencing) tikus tersebut.
"Kalau mengacu hasil penelitian yang dilakukan BBTKL Jatim, Januari lalu, bisa jadi memang semua tikus di sini mengandung Liptospiral. Tidak semua tikus membawa virus ini lho. Ini semacam penyakit HIV pada manusia," ujarnya.
Menyikapi status KLB leptospirosis tersebut, Triswati mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Tulungagung.
Ia berharap, melalui kerja sama lintas kedinasan tersebut bisa efektif dalam mencegah penularan penyakit Leptospirosis yang biasanya menyerang fungsi ginjal dan organ dalam tubuh manusia tersebut.
Pihak Dinas Pertanian Tulungagung sendiri menyambut baik permintaan kerjasama pembasmian tikus di sekitar rumah pasien leptrospirosis di Desa Picisan, Kecamatan Sendang.
"Tanpa diundang dinkes pun kami telah mencanangkan gerakan pengendalian hama tikus yang selama ini sering mengganggu tanaman petani," ujar Kepala Dinas Pertanian Tulungagung Tatang Suhartono. (*)