Nasabah BTPN di Malang Dapat Pelatihan "Daya"
Rabu, 23 Mei 2012 17:22 WIB
Malang - Sebanyak 35 nasabah kategori "mass market" PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) di Malang, Jawa Timur, mendapatkan pelatihan pemberdayaan ("Daya") yang berkelanjutan dan terukur, guna meningkatkan kapasitas mereka.
Corporate Communication Head Eny Yuliati di Malang, Rabu, mengemukakan, melalui program-program Daya tersebut, BTPN berkomitmen untuk terus membangun kapasitas nasabah secara berkelanjutan guna memberikan kesempatan tumbuh dan berkembang lebih baik.
"Program Daya ini memiliki tiga pilar utama, yakni Daya Sehat Sejahtera, Daya Tumbuh Usaha dan Daya Tumbuh Komunitas," katanya.
Menurut dia, pelatihan pemberdayaan selama satu hari di Malang tersebut merupakan implementasi dari pilar ketiga Daya, yakni Daya Tumbuh Usaha, yang merupakan pelatihan pengembangan usaha dan modal bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK).
Selain mendapatkan tips dan trik mudah dari para pakar usaha di internal BTPN, lanjutnya, ke-35 nasabah tersebut juga dipandu dalam pelatihan pembuatan bakpao dan risoles yang bekerja sama dengan Bogasari.
Menyinggung nasabah yang telah mengikuti program Daya tersebut, Eny mengatakan, secara nasional sejak 1 April 2011 hingga 1 Maret 2012 telah menjangkau 841.801 penerima manfaat. Jumlah tersebut meningkat sekitar 77 persen dari periode sebelumnya yang tercatat hanya 474.670 nasabah.
Seluruh penerima manfaat program Daya Tumbuh Usaha tersebut adalah "mass market", yakni para pelaku usaha mikro dan kecil, pensiunan, dan pensiunan prasejahtera produktif.
Selain jumlah penerima manfaat yang meningkat, katanya, jumlah aktivitas dan kelas pelatihan Daya yang telah digelar juga meningkat cukup signifikan, yakni 109 persen dari 14.639 aktivitas (per Maret 2011) menjadi 30.591 aktivitas (per Maret 2012).
"Kami berharap melalui program Daya ini kapasitas nasabah semakin meningkat dan kinerja kami (BTPN) juga semakin tumbuh dan meningkat pula," ujarnya.
Total aset BTPN hingga 31 Maret 2012 sekitar Rp48,4 triliun dengan CAR solid sebesar 22,2 persen dan NPL sebesar 0,74 persen. Sementara total kredit yang telah dikucurkan mencapai Rp32,1 triliun serta dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp37,2 triliun.(*)