Jepang Berikan Hibah Rp3,3 Miliar untuk Jatim
Kamis, 15 Maret 2012 20:35 WIB
Surabaya - Pemerintah Jepang memberikan bantuan hibah senilai 374.982 dolar AS atau sekitar Rp3,3 miliar untuk empat proyek bidang pendidikan, kesehatan dan sosial kemasyarakatan di Provinsi Jawa Timur.
Penandatanganan kontrak bantuan hibah program keamanan manusia tingkat akar rumput (grassroot) dengan empat lembaga penerima dilakukan di Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Kamis.
Adapun empat proyek yang mendapat bantuan hibah adalah pembangunan fasilitas sanitasi dan renovasi gedung sekolah di SMP Plus Al Mashduqiyah, Kabupaten Probolinggo senilai 97.707 dolar AS.
Proyek pembangunan gedung panti asuhan dan fasilitas pelatihan kerja untuk perempuan di Panti Asuhan Insan Madani, Kabupaten Blitar sebanyak 92.309 dolar AS.
Kemudian proyek pengadaan peralatan medis untuk Unit Transfusi Darah PMI di empat kabupaten/kota (Madiun, Kediri, Tulungagung, dan Tuban) senilai 85.380 dolar AS, dan renovasi gedung sekolah MTs Muhammadiyah 5 Kalikuning, Kabupaten Pacitan dengan nilai 99.586 dolar AS.
Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Masaaki Takano mengatakan bantuan hibah ini merupakan langkah nyata dari Pemerintah Jepang untuk terus memberikan internasional bagi keamanan manusia, termasuk masyarakat Indonesia.
"Kami berharap bantuan ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar menjadi lebih baik dan sekaligus memenuhi kebutuhan dasar mereka," katanya saat mewakili Pemerintah Jepang menyerahkan bantuan tersebut.
Ia menambahkan sejak tahun 2000 hingga saat ini sudah sebanyak 43 proyek kemanusiaan di Jatim yang dibiayai dana bantuan hibah, seperti proyek pembangunan sarana air bersih, rehabilitasi gedung sekolah, pengadaan peralatan medis rumah sakit dan poliklinik.
Pimpinan Ponpes Al Masdhuqiyah KH Mukhlisin Sa'ad mengatakan rehabiliasi fasilitas sanitasi, saluran air dan lima gedung sekolah di lembaga pendidikannya sudah sangat mendesak dilakukan, karena kondisinya kurang memadai dan memprihatinkan.
"Rehabilitasi saluran air untuk mengurangi genangan air yang selalu terjadi saat musim hujan, sementara fasilitas kamar mandi dan kakus akan dibenahi sesuai standar kesehatan," katanya. (*)