Surabaya - Pasar penerbangan di Indonesia mayoritas memiliki gengsi sangat tinggi untuk menggunakan layanan maskapai berbiaya hemat (Low Cost Carrier/LCC) karena mereka ingin memperoleh predikat sebagai masyarakat berkemampuan menengah atas. "Padahal, potensi pengguna layanan maskapai berbiaya terjangkau sangat besar di Tanah Air," kata Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Dharmadi, saat mengenalkan rute baru Surabaya-Bandung dan Surabaya-Denpasar, di Surabaya, Senin. Menurut dia, sampai sekarang masyarakat penerbangan di Indonesia lebih meminati layanan maskapai non-"LCC". Hal tersebut tampak dari total pengguna layanan maskapai "LCC" di Tanah Air masih mencapai tujuh persen dari pasar penerbangan di penjuru Nusantara. "Sementara, di negara tetangga seperti Filipina total pengguna layanan maskapai 'LCC' sudah mencapai 54 persen dari total pasar penerbangan di sana. Singapura mampu mencatatkan 20 persen dari pasar penerbangan di sana sudah menikmati layanan maskapai 'LCC'," ujarnya. Walau demikian, selama tahun 2011 jumlah penumpang yang diangkutnya mencapai 5 juta orang. Dengan realisasi tersebut, pihaknya menargetkan jumlah penumpang tahun ini meningkat menjadi 6,5 juta orang. "Peningkatan itu dikarenakan kami membuka sejumlah rute baru di pasar domestik dan didukung oleh kedatangan lima pesawat baru jenis Airbus A320 pada tahun ini," katanya. Ia optimistis, dengan penambahan pesawat baru yang dilakukan secara bertahap antara Januari-Desember 2012 maka tahun ini total pesawatnya ditargetkan menjadi 21 unit armada. "Meski ada penambahan pesawat, upaya tersebut tidak selalu mengeluarkan dana khusus untuk investasi pengadaan armadanya," katanya. Ke depan, komitmen dia, manajemennya tetap fokus menjalankan bisnis penerbangan "LCC" atau bukan "full service". Faktor lain dikarenakan segmentasi pasar penerbangan yang dibidik adalah penumpang yang memiliki kebutuhan moda transportasi udara dengan lama perjalanan lima jam. "Misal, Surabaya-Manila, Surabaya-Perth, dan Surabaya-Guangzhou," katanya. Terkait upayanya mengembangkan pasar "LCC", lanjut dia, dengan cara menerapkan strategi bisnis tertentu di antaranya mendatangkan pesawat baru dan berukuran besar, menggunakan mesin pesawat yang canggih, memakai perangkat teknologi informasi terbaik. "Selain itu, kami selalu berkomitmen memberikan tarif penerbangan dengan harga terjangkau bagi pasar," katanya. (*)
Pasar Penerbangan Indonesia Gengsi Menggunakan "LCC"
Senin, 13 Februari 2012 18:19 WIB