Jakarta (ANTARA) - Usman Kansong memastikan alasan pengunduran dirinya dari posisi Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) adalah karena masalah pribadi dan tidak ada tekanan politik di balik keputusan tersebut.
"Tidak ada tekanan dari luar, ini keinginan saya sendiri dan saya sudah bicarakan dengan bu Sekjen dan pak Wamen, sebelumnya juga dengan pak Menteri jadi ada apalah, ada apa namanya (alasannya) dari dalam diri saya sendiri," kata Usman dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta Pusat, Rabu.
Usman menyebutkan bahwa keputusan pengunduran diri dari jabatan Dirjen IKP yang diambilnya bukan langkah yang terburu-buru karena telah dibahas sejak satu pekan lalu bersama beberapa pejabat tinggi Kementerian Kominfo.
Meski begitu ia mengaku memang langkah formal yaitu berupa pemberian surat pengunduran diri kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi baru dilakukan pada Selasa (13/8).
Ia mengatakan pengunduran dirinya juga dapat menjadi momen penyegaran organisasi di Kementerian Kominfo sebagai institusi pemerintahan.
"Memang organisasi saya kira butuh penyegaran, agar lebih lincah begitu," katanya.
Setelah memutuskan untuk mundur dari jabatan Dirjen IKP, Usman mengatakan bahwa dirinya akan kembali menekuni jurnalistik dan menjadi penulis.
Dalam waktu dekat dirinya akan mengeluarkan buku dan tengah menunggu proses pencetakan buku tersebut selesai.
"Saya akan kembali ke jalan jurnalisme tempat saya dilahirkan dan tentu ke dunia penulisan. Saya sedang menunggu penerbitan buku saya," ujar Usman.
Usman Kansong secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu (14/8). Sebelumnya ia dipercaya memegang jabatan sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemenkominfo sejak Agustus 2021.
Baca juga: Usman Kansong undurkan diri dari jabatan Dirjen IKP Kemenkominfo
Sosoknya sebelum menjadi pejabat publik dikenal sebagai jurnalis dengan jabatan terakhirnya sebagai Direktur Pemberitaan di Media Indonesia pada 2020.
Pada 2000-2009 ia mengabdi di media penyiaran Metro TV dengan posisi terakhir ialah News Current Affairs Manager di Metro TV. Pria kelahiran Jakarta, 13 April 1970 itu juga pernah bekerja di Harian Republika sejak 1995-2000.
Semua pengalaman kerja itu sejalan dengan latar pendidikannya yang merupakan lulusan Ilmu Komunikasi FISIP USU, Medan, Sumatra Utara tahun 1994 dan Program Pascasarjana Sosiologi Universitas Indonesia tahun 2005.
Ia juga diketahui memegang posisi Dewan di Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) dan pernah mendapat beasiswa Chavening di London dan Skotlandia pada 2003.
Tidak hanya itu, Usman diketahui pernah mendapatkan fellowship dari East-West Center, Honolulu, Amerika Serikat.
Ia juga pernah berpartisipasi dalam people to people diplomacy yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di Rusia dan Belarusia (2015) dan Amerika Serikat (2016).