Tergerus Abrasi Tujuh Keluarga di Pamekasan Mengungsi
Rabu, 11 Januari 2012 10:30 WIB
Pamekasan - Sebanyak tujuh kepala keluarga di pantai utara Pamekasan, Madura, Jawa Timur kini terpaksa mengungsi akibat rumah yang mereka tempati roboh tergerus abrasi, akibat ombak besar dan angin kencang yang terjadi dalam sepekan terakhir ini.
Saimah (45) salah seorang warga yang rumahnya roboh, Rabu, mengaku, untuk sementara waktu dirinya terpaksa mengungsi di rumah familinya karena kini tidak memiliki tempat tinggal lagi.
"Rumah saya roboh karena pasir yang ada di pesisir pantai itu ditambang warga," kata Saimah menjelaskan.
Abrasi yang terjadi di pantai utara Pamekasan ini sudah terjadi pada tanggal 8 Januari kemarin sekitar pukul 18.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB saat angin kencang yang disertai ombak besar terjadi di wilayah itu.
"Abrasi yang disebabkan ombak besar dan angin kencang itu terjadi di Dusun Lebak Barat dan Lebak Timur DesaTolontoraja, Kecamatan Pasean," kata Saimah menjelaskan.
Tidak hanya rumah Saimah, puluhan rumah warga lain yang tinggal di sepanjang pesisir pantai utara Pamekasan juga mengaku khawatir, rumah mereka akan ambruk, karena saat ini musim angin kencang dan ombak besar.
Sejumlah warga di wilayah ini mengakui, abrasi yang terjadi dan mengancam puluhan rumah penduduk yang tinggal di sepanjang pesisir pantai di Desa Tolonto Raja tersebut, memang akibat praktik penambangan pasir yang dilakukan oknum masyarakat di wilayah.
"Jarak rumah saya dengan bibir pantai dulu mencapai seratus meter, tapi saat ini tinggal lima meter saja," kata warga lainnya yang juga rumahnya roboh Nariyono menuturkan.
Selain rumah Saimah dan Nariyono, rumah warga lainnya yang roboh akibat abrasi yang disebabkan oleh praktik penambangan pasir laut oknum warga ialah rumah Haji Sana (65), Hosen (46) Hajah Syamsiyah (45) Ani (65) dan Raji (40).
Warga setempat mengaku telah melaporkan kejadian ini ke Pemkab Sampang, namun hingga kini belum ada tindak lanjutnya, dan praktik penambangan pasir masih saja berlangsung. (*)