Gubernur Jatim: Manfaatkan "KIM" Untuk Ekonomi Produktif
Rabu, 16 November 2011 17:26 WIB
Tulungagung - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo berharap kelompok informasi masyarakat (KIM) di berbagai kota dan kabupaten bisa dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi produktif.
"Substansi yang hari ini bisa ditangkap adalah bagaimana mengorganisir kelompok-kelompok paguyupan ini menjadi bagian yang produktif di dalam perkembangan luar biasa di sistem teknologi informasi dan komunikasi," kata Gubernur Soekarwo usai meresmikan Pekan KIM se-Jatim di Kabupaten Tulungagung, Rabu.
Menurut dia, paguyupan ataupun komunitas informasi publik berbasis internet maupun sarana telekomunikasi kabel sangat penting dalam upaya memproteksi dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi tersebut.
Jika pemanfaatan sistem ini tidak disaring secara baik, kata Soekarwo, biasanya hanya akan mendorong terbentuknya masyarakat yang individualis.
"Kecenderungan terbentuknya masyarakat yang individualistis itu hanya bisa dikurangi atau diminimalisir dengan pembentukan kelompok-kelompok ataupun paguyupan seperti yang saya kemukakan tadi," kata menegaskan.
Soekarwo mencontohkan kasus perkelahian atau tawuran antarkelompok perguruan silat di Jombang, beberapa waktu lalu. Menurutnya, sentimen individu maupun kelompok dengan identitas tertentu yang bersifat destruktif muncul akibat kurangnya pemanfaatan TIK secara positif.
Demikian juga pentingnya pendidikan dasar bagi setiap individu berbasis keluarga. "Keluarga adalah basis utama pendidikan karakter, baru setelah itu pengaruh lingkungan yang salah satunya berasal dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti yang dibahas dalam Pekan KIM kali ini," jelasnya.
Di Jatim saat ini tercatat sekitar 291 paguyupan. Namun begitu, gubernur tidak akan mematok target pembentukan KIM secara masif di seluruh desa/kelurahan di 38 kabupaten/kota.
Ia optimistis jika eksistensi KIM yang sudah ada serta pemanfaatan TIK bisa diarahkan untuk pengembangan ekonomi produktif, paguyupan berbasis teknologi informasi seperti ini akan berkembang dengan sendirinya.
"Dasar dari pengembangan ekonomi produktif tentunya adalah ekonomi kreatif, yakni pemanfaatan teknologi informasi untuk kepentingan 'trading' (perdagangan) ataupun bisnis karena memang jauh lebih efisien. Hanya, kunci dari pemanfatan KIM untuk ekonomi produktif amupun ekonomi kreatif seperti ini adalah 'trust' (kepercayaan) antara satu sama lain," katanya.
Pekan KIM sendiri merupakan agenda tahunan Pemprov Jatim sebagai bentuk pembinaan yang diadakan mulai tahun 2006 di Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Pada tahun-tahun berikutnya, Pekan KIM secara berturut-turut digelar di Kabupaten Jember pada tahun 2007, di Kabupaten Lamongan tahun 2008, di Kota Malang tahun 2009, dan di Kota Probolinggo tahun 2010. Khusus untuk tahun 2011 ini, Pekan KIM VI Jawa Timur dikonsentrasikan di Kabupaten Tulungagung.
Pekan KIM Jawa Timur sebagai media aspiratif, informatif dan komunikatif dalam perkembangannya telah memberikan dampak yang luar biasa terhadap promosi potensi Kabupaten/Kota di Jawa Timur, khususnya pihak tuan rumah.
Selain itu, Pekan KIM diharapkan bisa meningkatkan motivasi masyarakat luas tentang pentingnya informasi sebagai salah satu aspek mendasar dalam meningkatkan wawasan dan pemerataan informasi. (*)