Polisi Selidiki Perampokan SMA PGRI 2 Ponorogo
Selasa, 1 November 2011 12:46 WIB
Ponorogo - Jajaran kepolisian tengah menyelidiki kasus perampokan bersenjata yang terjadi di SMK PGRI 2 Ponorogo, Selasa dini hari.
Dua orang tenaga keamanan (satpam) bahkan sempat dilumpuhkan kawanan perampok yang menurut hasil penyelidikan sementara, diduga berjumlah tujuh orang dan lima di antaranya mengenakan cadar.
"Kasus ini masih kami selidiki. Para pelaku ini diduga berjumlah tujuh orang dan lima di antaranya mengenakan cadar penutup muka. Mereka sempat melumpuhkan satpam sebelum akhirnya berhasil membawa kabur uang sekolah sebesar Rp50 juta," terang Kapolres Ponorogo, AKBP Yudha Gustawan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun menurut keterangan satpam bernama Malik, dirinya sempat ditendang oleh salah seorang pelaku tepat dibagian kepala, sehingga mengalami pendarahan.
Hal serupa juga dialami satpam Eko Yanuar. Di hadapan polisi yang melakukan pemeriksaan sekaligus olah tempat kejadian perkara (TKP), ketujuh perampok yang menyekap mereka sempat menyeret keduanya mulai dari pos satpam hingga menuju ruang kepala sekolah.
"Tangan dan kaki kami diikat sementara mulud serta mata ditutup lakban. Kami tidak tahu apalagi yang terjadi setelah itu," tutur Malik di hadapan polisi.
Ia memperkirakan, perampokan yang menimpa sekolah tempatnya bekerja terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Malik maupun Eko Yanuar yang saat ini masih menjalani pemeriksaan polisi menyatakan sulit mengenali ciri-ciri para pelaku.
Namun, menilik logat bicara sebagaimana kesaksian kedua satpam, diduga kawanan perampok itu berasal dari daerah sekitar.
AKBP Yudha Gustawan belum mengkonfirmasi mengenai dugaan sementara itu. Namun, ia memastikan pihaknya telah menemukan sejumlah bukti petunjuk, mulai dari palu dan bethel untuk membongkar brankas berisi uang yang sebelumnya ada di ruang kepala sekolah, tangga dari bambu yang digunakan untuk memanjat pagar sekolah, serta beberapa petunjuk sidik jari.
"Sepertinya para perampok ini tahu kalau sekolah memiliki simpanan uang dalam jumlah banyak berikut lokasi penyimpanannya," ujar Kapolres, menganalisa.
Terlepas dari proses penyelidikan yang masih berlangsung, akibat kejadian tersebut aktivitas belajar-mengajar siswa SMK PGRI 2 Ponorogo terganggu.
Seluruh siswa dipulangkan lebih awal untuk memudahkan polisi melakukan penyelidikan sekaligus olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, hilangnya uang Rp50 juta milik kas sekolah juga menyebabkan pembayaran gaji guru dan karyawan, serta operasional sekolah tertunda beberapa lama.(*)