Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, terus berupaya meningkatkan investasi di kota setempat salah satunya lewat kegiatan forum bisnis.
Wali kota Mojokerto, Ika Puspitasari, yang membuka kegiatan tersebut secara virtual, Rabu, mengatakan melalui forum yang mempertemukan para pelaku usaha itu, diharapkan dapat makin meningkatkan realisasi investasi di Kota Mojokerto.
Ia mengatakan banyak potensi investasi yang menjanjikan di Kota Mojokerto seperti data yang dirilis oleh BPS Kota Mojokerto ada beberapa sektor tertinggi yang mendominasi di Kota Mojokerto.
"Pertama adalah jasa transportasi dan pergudangan, mencapai 15,19 persen. Kedua ada akomodasi, nah ini di dalamnya termasuk jasa perhotelan, dan makan minum yang ternyata ada 7,75 persen," kata perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini.
Pihaknya optimistis, angka di tahun 2023 akan lebih tinggi karena selama setahun terakhir jumlah wisatawan yang datang ke Kota Mojokerto untuk berwisata kuliner meningkat.
Selain itu, kata dia, kegiatan pariwisata dan budaya yang digelar, baik oleh Pemkot maupun event organizer, terbukti menyedot perhatian massa, tidak hanya masyarakat lokal melainkan juga luar kota.
Ia menjelaskan Pemkot Mojokerto juga sudah menyiapkan dokumen investasi sebagai bahan acuan bagi para pengusaha yang ingin berinvestasi di Kota Mojokerto.
Dokumen tersebut hasil dari beberapa kajian, berupa peta atau roadmap investasi, project prospectus terkait investasi di bidang pariwisata, serta hasil kajian terkait dengan informasi investasi secara menyeluruh yang diintegrasikan dengan peta RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) yang berisi tentang zona-zona di Kota Mojokerto, berdasarkan fungsi lahan dan jenis usaha yang diperbolehkan.
"Harapan kami ke depan, investor bisa dengan mudah mendapat informasi terkait potensi investasi, sehingga ada kepastian, ada progress positif, ada reward yang jelas dari investasi yang telah ditanamkan di Kota Mojokerto," ujar Ning Ita.
Selain itu, Pemkot juga berupaya agar perijinan bisa dilayani dengan cepat dan mudah. Saat ini berlaku sistem perijinan yang terintegrasi dari pusat, yaitu OSS-RBA, yang mana terkadang masih dijumpai beberapa kendala, khususnya terkait persetujuan bangunan Gedung.
Namun, Pemkot berupaya meminimalisir hal tersebut melalui coaching, pendampingan, dan juga ada menyediakan layanan desk di lantai 2 MPP Gajah Mada untuk mendapatkan informasi dan pendampingan cara mengakses OSS-RBA secara tepat.
"Harapan kami, berbagai upaya tersebut bisa menambah daya tarik bagi investor agar semakin banyak menanamkan modalnya di Kota Mojokerto. Sehingga ke depan, Kota Mojokerto ini menjadi pusat dari wilayah aglomerasi, menjadi pusat perdagangan dan jasa," tuturnya.*
Wali kota Mojokerto, Ika Puspitasari, yang membuka kegiatan tersebut secara virtual, Rabu, mengatakan melalui forum yang mempertemukan para pelaku usaha itu, diharapkan dapat makin meningkatkan realisasi investasi di Kota Mojokerto.
Ia mengatakan banyak potensi investasi yang menjanjikan di Kota Mojokerto seperti data yang dirilis oleh BPS Kota Mojokerto ada beberapa sektor tertinggi yang mendominasi di Kota Mojokerto.
"Pertama adalah jasa transportasi dan pergudangan, mencapai 15,19 persen. Kedua ada akomodasi, nah ini di dalamnya termasuk jasa perhotelan, dan makan minum yang ternyata ada 7,75 persen," kata perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini.
Pihaknya optimistis, angka di tahun 2023 akan lebih tinggi karena selama setahun terakhir jumlah wisatawan yang datang ke Kota Mojokerto untuk berwisata kuliner meningkat.
Selain itu, kata dia, kegiatan pariwisata dan budaya yang digelar, baik oleh Pemkot maupun event organizer, terbukti menyedot perhatian massa, tidak hanya masyarakat lokal melainkan juga luar kota.
Ia menjelaskan Pemkot Mojokerto juga sudah menyiapkan dokumen investasi sebagai bahan acuan bagi para pengusaha yang ingin berinvestasi di Kota Mojokerto.
Dokumen tersebut hasil dari beberapa kajian, berupa peta atau roadmap investasi, project prospectus terkait investasi di bidang pariwisata, serta hasil kajian terkait dengan informasi investasi secara menyeluruh yang diintegrasikan dengan peta RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) yang berisi tentang zona-zona di Kota Mojokerto, berdasarkan fungsi lahan dan jenis usaha yang diperbolehkan.
"Harapan kami ke depan, investor bisa dengan mudah mendapat informasi terkait potensi investasi, sehingga ada kepastian, ada progress positif, ada reward yang jelas dari investasi yang telah ditanamkan di Kota Mojokerto," ujar Ning Ita.
Selain itu, Pemkot juga berupaya agar perijinan bisa dilayani dengan cepat dan mudah. Saat ini berlaku sistem perijinan yang terintegrasi dari pusat, yaitu OSS-RBA, yang mana terkadang masih dijumpai beberapa kendala, khususnya terkait persetujuan bangunan Gedung.
Namun, Pemkot berupaya meminimalisir hal tersebut melalui coaching, pendampingan, dan juga ada menyediakan layanan desk di lantai 2 MPP Gajah Mada untuk mendapatkan informasi dan pendampingan cara mengakses OSS-RBA secara tepat.
"Harapan kami, berbagai upaya tersebut bisa menambah daya tarik bagi investor agar semakin banyak menanamkan modalnya di Kota Mojokerto. Sehingga ke depan, Kota Mojokerto ini menjadi pusat dari wilayah aglomerasi, menjadi pusat perdagangan dan jasa," tuturnya.*