Puluhan Mahasiswa Malang Desak Percepat "Reshuffle"
Kamis, 29 September 2011 11:50 WIB
Malang - Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki, Malang, mendesak agar pemerintah mempercepat perombakan (reshuffle) di Kabinet Indonesia Bersatu II.
Desakan tersebut disampaikan dalam unjukrasa yang dilakukan mahasiswa di depan Kantor DPRD Kota Malang, Kamis.
"Kami ingin Pak SBY mempercepat pergantian menteri, khususnya bagi menteri yang bermasalah dengan kasus korupsi, seperti Muhaimin Iskandar, Anas Urbaningrum serta Andi Malarangeng," kata Ilham Thoriq dalam orasinya.
Thoriq mengatakan, kasus korupsi tidak akan pernah usai jika pemerintah atau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak tegas mengambil kebijakan dengan mengganti semua menteri yang terlibat korupsi.
Oleh karena itu, Thoriq meminta agar pemerintah mempercepat prombakan kabinet, khususnya bagi menteri yang bermasalah dengan kasus korupsi.
Dalam unjukrasa itu, puluhan mahasiswa menyampaikan tuntutan kepada anggota DPRD Kota Malang antaralain, mendesak pemerintah kembali mengusut tuntas kasus korupsi skandal Bank Century.
Mendesak agar pemerintah menyelesaikan kasus Nazarudin dan wisma atlet dan mengusut tuntas kasus suap yang ada di jajaran Kemenakertrans, dan mempertegas status dan tugas dari Boediono, selaku wakil presiden.
Selain itu, meminta agar pemerintah segera mencopot menteri yang bermasalah tanpa terpengaruh kontrak politik sepihak dan tukar menukar posisi kabinet.
Dalam aksi itu puluhan mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal sholat jenazah di depan keranda mayat buatan, sebagai simbol matinya keadilan di Indonesia, dan aksi dilanjutkan dengan membakar keranda itu di depan pintu kantor DPRD Malang.
Sementara, salah satu Anggota DPRD Malang dari fraksi Demokrat, Sulik Sulistyowati yang menerima perwakilan mahasiswa mengatakan, pihaknya akan melanjutkan aspirasi mahasisa itu ke pemerintah pusat.
"Kita tampung aspirasi mereka, sebab semua aspirasi sangat bermanfaat untuk kebaikan bangsa kedepan, dan rencanya aspirasi dari puluhan mahasiswa akan kita lanjutkan ke pemerintah pusat," katanya.