Istanbul (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis meminta agar ada keputusan yang jelas terkait masa depan negaranya untuk bergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), ketika aliansi militer tersebut menggelar KTT di Lithuania pada Juli.
"Pada musim panas dalam KTT di Vilnius (Lithuania) harus ada undangan yang jelas untuk keanggotaan Ukraina, serta jaminan keamanan bagi Ukraina dalam perjalanannya menuju keanggotaan NATO," kata Zelensyy pada KTT Komunitas Politik Eropa di Moldova.
Ukraina secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan jalur cepat NATO pada September lalu menyusul aneksasi Rusia atas empat wilayah Ukraina.
Namun, para sekutu NATO tampak terpecah dalam masalah itu, dan mengatakan bahwa menambah anggota baru di tengah perang bukanlah prioritas.
Sementara itu, Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa konflik di Ukraina dapat meningkat menjadi perang dunia jika Ukraina diterima ke dalam aliansi tersebut.
"Keraguan harus dihilangkan. Keputusan positif untuk Ukraina akan menjadi keputusan positif untuk semua orang," kata Zelenskyy.
"Ketika tidak ada jaminan keamanan, yang ada hanya jaminan perang,” ujar dia.
Menurut dia, setiap negara Eropa yang berbatasan dengan Rusia harus menjadi anggota penuh Uni Eropa dan NATO jika tidak ingin Rusia mencaplok negara-negara itu.
Presiden Ukraina itu juga mengatakan bahwa dia menginginkan kemajuan terkait jalan Ukraina menjadi anggota Uni Eropa, permohonan yang diajukan Kiev pada tahun lalu setelah Rusia meluncurkan "operasi militer khusus".
“Kami juga sedang mempersiapkan KTT perdamaian, yang akan memandu mayoritas dunia untuk mengimplementasikan formula perdamaian bersama," ujar dia.
Rencana perdamaian Zelenskyy yang terdiri atas 10 poin itu salah satunya mendesak penarikan penuh pasukan Rusia dari Ukraina.
Dia juga menyerukan koalisi kekuatan untuk memasok sistem pertahanan udara dan jet tempur ke Ukraina.
Sumber: Anadolu