Pemprov Jatim (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan perkembangan museum di wilayah provinsi setempat mengikuti perkembangan teknologi digital artifificial intelegence (AI) atau kecerdasan buatan.
"Di Jatim banyak museum yang telah berdiri dan menjadi rujukan masyarakat, khususnya para pelajar hingga peneliti dunia. Di antaranya Museum Mpu Tantular di Sidoarjo, Museum HAM Omah Munir di Batu, Museum Musik Indonesia di Malang, Museum Trowulan di Mojokerto dan Museum 10 November di Surabaya," katanya di Surabaya, Kamis.
Selain itu Jatim juga memiliki Museum Airlangga di Kediri, Museum Trinil di Ngawi, Museum dan Makam Bung Karno serta Museum Penataran di Blitar, Museum dan Monumen Kapal Selam di Surabaya, Museum Satwa di Batu, serta masih banyak lagi yang lainnya.
Gubernur mengungkapkan berdirinya banyak museum di Jatim menandakan bahwa masyarakatnya sangat menghargai sejarah bangsa. Terlebih banyak Museum di Jatim dibangun dengan bentuk dan kreativitas luar biasa.
"Ini menunjukkan masyarakat Jatim pandai menjaga apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu atau nenek moyang kita. Pembangunan museum semakin kreatif dan perkembangannya menuju teknologi digital AI. Itu semakin membuat generasi penerus kita cinta sejarah," ujarnya.
Khofifah menjelaskan, keberadaan banyak museum di Jatim membawa kesan sekaligus kebanggaan tersendiri bagi seluruh masyarakatnya.
Peninggalan sejarah, budaya yang terangkum secara detail dan terdokumentasikan dalam bentuk buku, foto hingga video memberikan pengetahuan bagi para generasi saat ini untuk lebih mencintai sejarah.
Hari ini diperingati Hari Museum Internasional, yang menurut Khofifah memiliki misi mulia di dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai esensi dari museum.
"Museum bisa memiliki banyak peran dan fungsi sebagai sarana pertukaran dan pengayaan budaya, serta pengembangan rasa saling pengertian, kerja sama, dan perdamaian di masyarakat. Selamat Hari Museum Internasional, semoga kita semua bisa menyongsong masa depan berkelanjutan dengan bekal warisan budaya pengetahuan yang telah digariskan oleh para pendiri bangsa dan negara Indonesia," ucapnya.