Awas!! Pencurian Marak Selama Ramadhan
Kamis, 28 Juli 2011 17:08 WIB
Trenggalek - Kepala Kepolisian Resor (Polres) Trenggalek AKBP Totok Suharyanto, Kamis, mengimbau masyarakat setempat agar mewaspadai tren peningkatan kasus pencurian maupun tindak kejahatan lainya selama bulan Ramadhan.
"Kami berharap masyarakat bisa secara swadaya atau mandiri mengamankan dirinya maupun rumahnya masing-masing pada saat ditinggal keluar, baik itu ke masjid atau ditinggal pergi bekerja. Karena berdasar pengalaman sebelumnya, bulan puasa sering dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan untuk beraksi," ujarnya mengimbau.
Perwira polisi yang sebelumnya bertugas di Polda Jatim ini berilustrasi, waktu yang dinilai paling rawan terjadinya tindakan kejahatan selama bulan puasa adalah pada saat shalat tarawih, makan sahur, serta saat menjelang berbuka puasa.
Tren kejahatan meningkat karena banyak masyakarat yang lebih berkonsentrasi pada kegiatan ibadah maupun aktivitas malam.
"Pada saat shalat subuh juga rawan, karena sudah menjelang pagi sehingga pintu terkadang tidak dikunci dan ditinggal jalan-jalan maupun ke masjid. Makanya saya harapkan pada jam-jam tersebut pastikan pintu rumahnya terkunci," ucapnya.
Sementara itu, selama bulan puasa jajaran kepolisian Trenggalek juga akan menyiagakan seluruh fungsi mulai dari satuan reskrim, shabara, intel, dan satuan lalu-lintas untuk melakukan patroli dan melakukan pemantauan pada jam yang dinilai paling rawan terjadinya aksi aksi kriminalitas.
"Kami tidak tinggal diam, saya sudah perintahkan kepada seluruh anggota baik di polres maupun polsek untuk mengamankan jam-jam tersebut, kemudian untuk menjelang berbuka puasa kami konsentrasikan di jalan raya, biasanya kalau jam segitu masyarakat ngabuburit, sehingga jalanan jadi ramai," paparnya.
Selain itu, Kapolres juga mengigatkan masyarakat agar tidak bermain mercon maupun petasan selama bulan suci Ramadhan.
Kapolres berjanji pihaknya akan menindak tergas apabila ada masyarakat yang kedapatan memproduksi, menjual maupun bermain petasan.
"Kemarin sudah kami lakukan penyisiran secara tertutup kesejumlah lokasi, hasilnya nihil. Tapi kalau nanti sampai ada ada yang menjual, saya sudah perintahkan anggota (polisi) untuk menangkapnya, karena ini berbahaya dan menyangkut keselamatan jiwa serta ketenagan warga," ujarnya, menegaskan.
Totok menambahkan, selain melarang peredaran petasan, kepolisian juga akan melakukan penyisiran ke sejumlah tempat hiburan dan hotel di wilayah Trenggalek yang selama ini disinyalir sering dipakai ajang perselingkuhan.
"Ini adalah salah satu penyakit masyarakat, makanya nanti akan kita coba tertibkan, untuk waktu pelaksanaanya sudah kami tetapkan, tapi saya tidak bisa memberitahu kalian (wartawan), bisa-bisa nantialah bocor," ucapnya sembari tersenyum.
Sementara itu, salah satu pengelola tempat hiburan kafe dan karoke di Trenggalek, Subroto, mengaku akan menutup usahanya selama bulan Ramadhan. Hal tersebut dilakukan untuk menghormati masyarakat yang sedang berpusa maupun menjalankan ibadah lainya.
"Tanpa ada imbauan dari pemerintah maupun kepolisian, penutupan seperti ini rutin saya lakukan setiap bulan Ramadhan tiba, apalagi kafe saya mulai buka jam 7 malam, kalau saya paksakan buka kasihan warga sekitar," pungkasnya.