Surabaya (ANTARA) - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan normalisasi Sungai Kalimas akibat pendangkalan perlu dilakukan sebagai upaya mencegah banjir dan genangan di Kota Pahlawan, Jatim, memasuki musim hujan.
"Kalau endapan sedimen terlalu banyak dan terjadi pendangkalan maka daya tampung air juga akan berkurang. Ini dikhawatirkan nanti muncul banjir maupun genangan," kata Wakil Wali Kota (Wawali) Armuji saat meninjau Sungai Kalimas di sisi Jembatan Ujung Galuh, Surabaya, Selasa.
Menurut dia, Pemerintah Kota Surabaya pada Februari 2022 telah melakukan pengerukan Sungai Kalimas di sekitar wilayah Genteng. Namun, pada Oktober 2022 sudah terjadi pendangkalan lagi di Sungai Kalimas.
Untuk itu, lanjut dia, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya perlu melakukan normalisasi secara rutin di aliran Sungai Kalimas.
Cak Ji panggilan lekatnya menyebutkan, beberapa faktor terjadinya genangan di antaranya sumbatan oleh sampah atau daya tampung aliran sungai tidak normal akibat pendangkalan. Oleh karena itu, kata dia, perlu dilakukan pengerukan secara rutin.
"Air dari saluran larinya ke Sungai Kalimas dulu. Maka dari itu kondisi sungainya harus dalam keadaan baik. Kalau sedimennya banyak kan susah. Tolong dicek secara berkala dan dilakukan pengerukan," kata Armuji meminta kepada petugas DSDABM.
Dia menegaskan penanganan untuk menanggulangi potensi genangan dilakukan secara menyeluruh oleh Pemkot Surabaya dari hulu ke hilir.
Cak Ji juga berharap sistem drainase yang mutakhir, perawatan berkala juga harus diimbangi oleh kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.