Ngawi (ANTARA) - Kepolisian Resor Ngawi membagikan paket sembako kepada sopir angkutan umum, pengemudi ojek daring, dan warga kurang mampu di wilayah setempat sebagai bentuk kepedulian terjadinya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera menyebutkan terdapat 100 paket sembako untuk warga terdampak.
"Kali ini ada 100 paket sembako yang dibagikan kepada sopir angkutan umum, pengendara ojek online, tukang becak, pedagang, dan warga kurang mampu lainnya," kata Kapolres di sela pembagian paket sembako di Ngawi, Selasa.
Dengan adanya pembagian paket sembako tersebut, pihaknya berharap dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak adanya kenaikan harga BBM.
Dwiasi mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pembagian bansos paket sembako di berbagai wilayah dan sasaran terkait dengan dampak kenaikan harga BBM.
"Pembagian paket sembako ini merupakan wujud kepedulian Polri kepada masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM. Insyaallah, ke depan kami membagikan 100 paket bantuan sosial lagi," ucapnya.
Selain untuk melihat kondisi secara langsung setelah penyesuaian harga BBM, kata dia, pembagian bantuan sosial tersebut juga sebagai bentuk patroli keamanan dalam upaya menciptakan rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat.
Suparjo, sopir angkutan umum, mengaku bersyukur dengan bantuan tersebut.
Ia juga memberikan apresiasi kegiatan tersebut sehingga meringankan beban para pengemudi.
"Tadi awalnya saya kaget tiba-tiba dihentikan. Saya kira ada operasi, ternyata dapat bantuan sosial dari Pak Polisii,” tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi jenis pertalite menjadi Rp10 ribu per liter, dari sebelumnya Rp7.650,00 per liter.
Selain pertalite, BBM bersubsidi solar juga mengalami kenaikan, dari Rp5.150,00 per liter menjadi Rp6.800,00 per liter dan BBM non-subsidi jenis pertamax dilakukan penyesuaian harga dari Rp12.500,00 per liter menjadi Rp14.500,00 per liter.