Banyuwangi (ANTARA) - Sejumlah kiai menghadiri gelaran pameran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pondok pesantren se-Jawa Timur, yang bertempat di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan Banyuwangi, Kamis.
Beberapa di antaranya Pengasuh Ponpes Al Amien Kediri yang juga Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar, Pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz, dan Ponpes Tambakberas Jombang KH Hasib Wahab.
Selain itu, Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo yang juga Ketua MUI Jatim KH Hasan Mutawakil Alallah, Ketua PBNU sekaligus Pengasuh Ponpes An Nur 1 Malang KH Ahmad Fahrurrozi dan Ponpes Lirboyo Kediri KH Athoillah Anwar.
Tak itu saja, tampak juga sejumlah gus-gus, di antaranya Gus Ma'shum Faqih dari Ponpes Langitan Tuban, Gus Mas Cholil Nawawi dari Ponpes Sidogiri Pasuruan dan Gus Nur Shoddiq dari Ponpes Mambaul Ulum Muncar Banyuwangi serta sejumlah tokoh lainnya.
"Semoga semangat Banyuwangi dalam mengembangkan UMKM ini bisa menular ke pesantren-pesantren di Jatim," ujar KH Anwar Iskandar yang juga Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Nahdliyin itu.
Kegiatan bertajuk "Expo UMKM Binaan Pesantren" ini menghadirkan beragam produk unggulan dari 50 ponpes dan Himpunan Pengusaha Nahdliyyin di wilayah Jatim, yang menjadi mitra binaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Mulai dari kerajinan tangan, aneka keripik sayur dan buah, produk olahan ikan, aneka sambal, hingga makanan kemasan siap saji. Asesoris, perabot rumah tangga, batik, hingga aneka minuman seperti sari temulawak, teh kelor, dan kopi juga tersedia.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyampaikan pesantren merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan bangsa Indonesia.
"Di tengah terjadinya krisis dunia, saya kira keberadaan pesantren yang kuat secara ekonomi ini akan berpengaruh besar terhadap penguatan ekonomi di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani senang Banyuwangi terpilih sebagai tuan rumah kegiatan besar tersebut.
"Terima kasih pemerintah pusat yang terus mendukung pengembangan Banyuwangi. Menjadi tuan rumah pameran juga mendukung perputaran ekonomi masyarakat Banyuwangi," katanya.
Banyuwangi, kata Ipuk, selama ini juga terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong pengembangan UMKM daerah.
Berbagai program digulirkan, mulai Warung Naik Kelas (wenak), fasilitasi PIRT, pemberian bantuan alat produktif, hingga membentuk pendamping UMKM.
"Kami juga geber ongkos kirim gratis produk UMKM ke berbagai wilayah se-Indonesia. Beli di UMKM Banyuwangi langsung bisa dikirim gratis lewat PT Pos," katanya. (*)