Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar tasyakuran kemerdekaan menjelang upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan RI Ke-77 yang dihadiri berbagai elemen masyarakat.
Tasyakuran yang berlangsung di di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Selasa (16/8) malam ini, diawali sholawatan dan dilanjutkan dengan tausiyah dan dzikir bersama yang dipimpin oleh Habib Muhsin Al Habsyi. Kemudian ditutup dengan rangkaian doa dari sejumlah kia sepuh, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi K.H. M. Yamin LC, Syuriyah NU K. H. Zainulloh Marwan, dan MWC Kecamatan Banyuwangi H. Mushollin.
Acara ini dihadiri para pejuang dan veteran kemerdekaan, perwakilan forkopimda, serta lintas instansi vertikal, dan jajaran OPD Kabupaten Banyuwangi. Hadir pula organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan perbankan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan, tasyakuran ini sebagai ungkapan rasa syukur atas kemerdekaan RI Ke-77, sekaligus momentum untuk mendoakan para pahlawan pejuang kemerdekaan.
"Dengan doa dan dzikir yang kita panjatkan, kita doakan agar arwah para pejuang mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya. kita wajib mendoakan mereka, karena berkat perjuangan mereka, kita bisa berdiri atas nama bangsa Indonesia," tutur Ipuk.
Acara ini diwarnai doa bersama untuk para bupati Banyuwangi yang terdahulu. Menurut Ipuk, ini sebagai ungkapan terima kasih Banyuwangi atas jasa para pemimpin terdahulu.
"Kita tidak boleh melupakan sejarah. Banyuwangi bisa seperti sekarang, tentu berkat jasa-jasa beliau. Mendoakan beliau adalah cara kita berterima kasih atas perjuangannya untuk Banyuwangi," katanya.
Bupati Ipuk lantas mengutip pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR, 16 Agustus 2022. Presiden menyebut bahwa tantangan yang dihadapi dunia, termasuk Indonesia masih sangat berat. Di tengah perekonomian yang belum sepenuhnya bangkit, masih harus menghadapi krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan.
"Sesuai amanat Pak Presiden, saya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersatu, bergotong royong mendukung pencapaian Indonesia Maju. Mari kita sama-sama bekerja keras, bergandengan tangan untuk melewati masa-masa sulit ini," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ipuk juga mengucapkan terima kasih atas kekompakan seluruh elemen masyarakat dalam membangun Banyuwangi. Dengan upaya bersama, Banyuwangi berhasil meraih capaian positif.
Kata ipuk, pertumbuhan ekonomi rebound dari minus 3,58 persen pada 2020 menjadi 4,08 persen pada 2021 di atas pertumbuhan ekonomi provinsi Jatim (3,57 persen) dan Nasional (3,69 persen).
Pendapatan per kapita Banyuwangi tahun 2021 sebesar 49,99 juta per orang per tahun. Peningkatan kemiskinan Banyuwangi selama pandemi juga terendah di antara daerah lain se-Jatim, yakni sebesar 0,01 persen.
"Ini jangan membuat kita terlena. Mari kita terus perkuat semangat gotong royong dan sinergi. Semoga tasyakuran ini mampu memupuk silaturahmi dan semangat kebangsaan kita semua," ujar Ipuk. (*)
HUT RI, Pemkab Banyuwangi tasyakuran dan doa bersama untuk pejuang kemerdekaan
Rabu, 17 Agustus 2022 0:41 WIB