Surabaya (ANTARA) - Mahasiswa Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya, Berliana Yusup, mengolah bawang dayak atau bawang sabrang menjadi jelly drink.
Ditemui di kampus setempat, Rabu, Berliana mengungkapkan bawang dayak punya banyak manfaat antioksidan dan jelly drink adalah minuman yang disukai segala kalangan serta usia.
"Jadi, cocok kalau kedua hal itu dipadukan jadi minuman kesehatan yang enak," ujar mahasiswa kelahiran Palangkaraya, 7 Agustus 2000.
Secara fisik, bawang dayak mirip dengan bawang merah. Namun, bawang dengan nama latin eleutherine bulbosa ini tidak memiliki bau menusuk seperti bawang merah. Sehingga, bisa dimanfaatkan menjadi olahan minuman.
"Senyawa bersifat antioksidan yang terkandung dalam bawang dayak, antara lain naftokionon, alkaloid, tannin, glikosida, flavonoid, fenolik," ujar lulusan SMA Santo Albertus Malang ini.
Selain itu, bawang ini memiliki kandungan senyawa eleutherinoside A, eleuthoside B yang bersifat anti diabetes.
Sementara itu, ekstrak bawang dayak yang dijadikan jelly drink memiliki nilai IC50 antioksidan sebesar 73,3 ppm (parts per million) yang artinya tinggi antioksidan.
Dalam 100 gram jelly drink bawang dayak memiliki antioksidan yang setara dengan 11,06 mg vitC.
"Kita sering terpapar polusi udara, asap rokok, dan radikal bebas lainnya. Nah, dengan mengonsumsi minuman ini, kita jadi punya tambahan antioksidan yang menangkal radikal bebas," ujarnya.
"Untuk memaksimalkan khasiatnya, jelly drink dapat dikonsumsi sebanyak 600 ml per hari sesuai kebutuhan antioksidan yang dibutuhkan tubuh," katanya.
Inovasi jelly drink dari bawang dayak Total waktu pembuatan jelly drink adalah enam hari. Proses dimulai dari mengupas bawang dayak. Kemudian, bawang dicuci bersih dan dikeringkan selama tiga hari.
"Bawang dayak yang telah kering dihancurkan sehingga memiliki tekstur seperti tepung. Tepung bawang dayak direndam dalam etanol 96 persen selama satu hari lalu diuapkan menggunakan rotary evaporator," tuturnya.
Agar tahan lama, ekstrak dikeringkan menggunakan freeze dry selama dua hari. Esktrak yang telah jadi kemudian diolah menjadi jelly drink.
"Rasa pahitnya tidak hilang, tetapi bisa dikontrol dengan mengatur tambahan bawang dayaknya. Juga menambahkan gula dan perasa jeruk agar jelly drink lebih enak dikonsumsi," kata dia.
Berliana berharap dengan adanya jelly drink bawang dayak dapat semakin memopulerkan bawang tersebut dan menjadi preferensi minuman kesehatan di kalangan masyarakat.
Dekan Fakultas Teknobiologi Ubaya Sulistyo Emantoko Dwi Putra mengatakan jelly drink bawang dayak merupakan inovasi yang diharapkan bisa diterima masyarakat secara luas.
"Fakultas Teknobiologi selalu berupaya memberikan penyelesaian dari permasalahan yang ada. Jelly drink bawang dayak ini salah satunya," ujarnya.