Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi mendorong para pemuda lintas agama berperan aktif dalam pembangunan daerah, termasuk upaya pemulihan ekonomi terdampak pandemi COVID-19.
"Sebagai penduduk usia produktif, pemuda harus menjadi pelaku aktif dalam pembangunan. Pemuda harus bisa berinovasi dan melakukan eksekusi sesuai dengan kapasitasnya," kata Bupati Ipuk dalam acara dialog kepemudaan bertajuk "Peningkatan Peran Remaja, Pemuda dan Tokoh Lintas Agama dalam Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Menuju Banyuwangi Maju, Unggul, dan Sejahtera" yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banyuwangi, Kamis.
Menurut dia, Indonesia memperoleh bonus demografi ketika jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dari jumlah penduduk nonproduktif.
Berdasarkan data Sensus Penduduk 2020, sebanyak 53 persen atau sekitar 90 juta penduduk Indonesia didominasi oleh generasi muda.
Bupati Ipuk juga mengajak seluruh anak muda turut ambil bagian dalam upaya moderasi beragama. Yakni sikap teguh memegang nilai-nilai agama, sekaligus menaruh hormat kepada mereka yang berbeda agama.
"Anak muda harus terlibat langsung dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama. Sehingga terbentuk harmonisasi, kerukunan, dan toleransi antar umat beragama yang menjadi modal sosial pendukung percepatan pembangunan daerah," ujarnya.
Pemkab Banyuwangi, lanjut Ipuk, telah menggeber berabagai program peningkatan kapasitas para pemuda. Misalnya, melalui program inkubasi Jagoan Banyuwangi, UMKM Naik Kelas, pelatihan pemasaran digital bagi pemuda, dan masih banyak lainnya.
"Dengan beragam program ini, kami ingin mencetak anak muda Banyuwangi yang mandiri dan berdaya. Sehingga mereka bisa mempersiapkan diri menghadapi zaman yang terus berkembang secara dinamis," tuturnya.
Melalui program Jagoan Banyuwangi, pemkab mencetak ratusan pengusaha muda baru di sektor pertanian, digital, maupun bisnis lainnya.
"Anak-anak muda kita bekali kemampuan agar bisa menciptakan lapangan kerjanya sendiri. Dengan demikian mereka bisa berperan dalam menggerakkan perekonomian Banyuwangi," ujarnya.
Ketua FKUB Banyuwangi K.H. M. Yamin, L.C., yang sekaligus Ketua MUI Banyuwangi mengatakan kegiatan kepemudaan semacam ini rutin digelar setiap tahun.
"Tujuannya untuk menyemai nilai-nilai toleransi dan kerukunan di kalangan pemuda lintas agama, sehingga ada kesepahaman dan persamaan tujuan menciptakan Banyuwangi yang lebih sejahtera," ujarnya.
Dialog ini diikuti 100 peserta yang terdiri atas remaja, pemuda dan tokoh lintas agama, serta penyuluh agama Islam bidang KUB se- Banyuwangi. Hadir dalam kegiatan ini, Ketua MUI Banyuwangi M. Yamin, Ketua Bamag Pendeta Anang Sugeng, Ketua PHDI Suminto, Ketua Walubi Eka Wahyu Widayat, Pengurus Paroki Banyuwangi Yos Sumiyatna, perwakilan TITD Kong Hu Cu Indrana Cahyana, dan seluruh pengurus FKUB dari ormas Islam. Yakni NU, Muhammadiyah, Al Irsyad, dan LDII.
Dalam kegiatan ini, para remaja dan pemuda lintas agama mendapatkan berbagai materi tentang moderasi beragama dari sejumlah nara sumber. Di antaranya dari Kantor Kementerian Agama, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta FKUB Banyuwangi. (*)
Bupati Banyuwangi dorong pemuda lintas agama berperan aktif dalam pemulihan ekonomi
Kamis, 23 Desember 2021 22:26 WIB