Surabaya (ANTARA) - Asosiasi di Bidang Pengawasan dan Perlindungan terhadap Para Pengusaha Depot Air Minum (Asdamindo) meminta BPOM segera menyurati Kemenkominfo agar segera memblokir semua berita-berita mengenai bahaya Bisfenol A (BPA) dari galon berbahan PolyCarbonat (PC).
"Kenapa harus sekarang diungkit-ungkit? Buktinya sebelum berdirinya usaha depot isi ulang ini pada tahun 2000, beberapa pengusaha AMDK lainnya kan sudah memakai galon PC. Nyatanya, belum ada satu pun bayi sakit karena minum air kemasan galon guna ulang. Apalagi BPOM juga sudah mengeluarkan izin untuk peredarannya," ujar Ketua Asdamindo Erik Garnadi dalam keterangan pers yamg diterima di Surabaya, Senin.
Melihat keanehan dari isu BPA, Erik menduga ada pihak-pihak yang mau menjatuhkan produk air minum isi ulang.
"Saya mempertanyakan apakah mungkin ada dugaan adanya persaingan bisnis yang ingin menjatuhkan usaha isi ulang? Mungkin ada yang keberatan karena merasa tersaingi dari sisi bisnis," ucapnya.
Seharusnya, kata dia, ada hal lebih penting yang patut disoroti daripada soal BPA galon PC yang jelas-jelas sudah dinyatakan aman oleh BPOM, yaitu soal legalitas dari usaha depot air minum isi ulang.
Menurut dia, banyak depot air minum isi ulang ini yang belum memiliki sertifikat kelayakan higienis sesuai Permenkes Nomor 43 Tahun 2014 tentang Higienis dan Sanitasi Depot Air Minum.
Berdasarkan data Kemenkes RI, hanya 1,95 persen depot air minum yang memiliki sertifikat tersebut.
Sebelumnya Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, mengatakan sangat menyayangkan pemberitaan soal bahaya BPA galon berbahan PC yang masih terus digulirkan saat ini.
Kemenkominfo, lanjut dia, sudah menyatakan bahwa berita-berita terkait bahaya BPA dalam galon guna ulang itu sebagai disinformasi.
"Karena dari sektor terkait yang dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sudah menyatakan bahwa BPA dalam galon guna ulang itu aman untuk dikonsumsi," tutur dia menjelaskan. (*)
Asdamindo: BPOM harus surati Kemenkominfo untuk blokir konten hoaks tentang BPA
Senin, 8 Maret 2021 22:58 WIB
Saya mempertanyakan apakah mungkin ada dugaan adanya persaingan bisnis yang ingin menjatuhkan usaha isi ulang?