Malang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Malang (RSSA) menyatakan bahwa tingkat okupansi atau keterisian ruang isolasi untuk penanganan pasien konfirmasi positif COVID-19 mencapai lebih dari 85 persen.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas RSUD Saiful Anwar Malang Dony Iryan Vebry Prasetyo mengatakan bahwa peningkatan okupansi tersebut terjadi dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, seiring dengan meningkatkan kasus konfirmasi positif COVID-19.
"Tingkat okupansi atau keterisian bed beberapa hari terakhir ini di layanan Incovid RSUD Saiful Anwar memang sangat tinggi, lebih dari 85 persen. Artinya, bahwa ruang perawatan, atau ruang isolasi itu penuh," kata Dony di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Terkait beredarnya foto di Twitter sejak Jumat (18/12) malam yang menggambarkan suasana pasien terkonfirmasi positif COVID-19 menjalani perawatan hingga lobi gedung layanan Incovid, Dony menyatakan belum bisa memastikan sumber foto tersebut.
Namun, lanjut Dony, kondisi yang terekam kamera pengawas tersebut mirip dengan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Incovid RSUD Saiful Anwar Malang. Kondisi tersebut terjadi pada saat ruangan penanganan pasien penuh.
Dengan kondisi ruangan pasien penuh, lanjut Dony, pasien yang berada di IGD Incovid RSUD Saiful Anwar Malang tidak bisa masuk ke ruang perawatan, sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan pasien.
"Foto-foto itu mungkin diambil pada saat terjadi stagnasi pasien yang ada di IGD Incovid, sehingga melebar. Pada saat ruangan penanganan penuh, pasien yang ada di IGD tidak bisa masuk ruang perawatan," kata Dony.
Dony menjelaskan, pihak RSUD Saiful Anwar Malang juga telah melakukan beberapa langkah untuk menambah kapasitas penanganan pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Tercatat, ada penambahan kurang lebih sebanyak 53 tempat tidur untuk menangani pasien konfirmasi.
"Selain itu, kami juga melakukan modifikasi IGD Incovid, yang standardnya 20 bed, menjadi 30 bed," kata Dony.
Dengan kondisi pasien konfirmasi positif COVID-19 yang terus bertambah, Dony meminta kepada masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan khususnya pada saat melakukan aktivitas di luar rumah.
Selain itu, lanjut Dony, tidak lama lagi akan ada libur panjang perayaan Natal, dan Tahun Baru 2021, yang diharapkan tidak menambah kasus konfirmasi positif COVID-19, khususnya di wilayah Malang Raya.
"Kita tahu setelah ini ada libur panjang, jangan sampai libur panjang ini menjadi bumerang bagi kita. Kami dari tenaga kesehatan yang ada di RSSA berharap masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan," kata Dony.
Hingga saat ini, secara keseluruhan, di Kota Malang ada sebanyak 3.091 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 2.529 orang dilaporkan telah sembuh, 289 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.
Ruang isolasi COVID-19 di RSSA Malang terisi 85 persen
Sabtu, 19 Desember 2020 15:52 WIB