Banyuwangi (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengemukakan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (25/6) menjadi simbol bahwa era normal baru harus diiringi dengan semangat untuk produktif sekaligus aman dari virus corona atau COVID-19.
Hal itu disampaikan Mahfud MD saat membuka Rakor Evaluasi Normal Baru Pariwisata se-Indonesia, yang digelar dari Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Kamis (25/6) malam.
Baca juga: Jokowi sebut Banyuwangi daerah paling siap menuju normal baru pariwisata
Rakor juga dihadiri Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat Doni Monardo, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
"Ini adalah aksi paralel perang melawan COVID-19 sekaligus menjalankan ekonomi secara bertahap. Kunjungan Presiden ke Banyuwangi secara simbolis ingin menunjukkan kepada daerah bahwa normal baru pariwisata bisa digerakkan dengan protokol kesehatan ketat," kata Mahfud MD dalam rapat koordinasi yang juga diikuti secara virtual oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Herliani Tanoesoedibjo.
Baca juga: Kunjungi Banyuwangi, Presiden Jokowi apresiasi pelibatan penuh masyarakat di pariwisata
Menurut Mahfud MD, normal baru pariwisata diawali dengan pembukaan pariwisata berbasis alam. Sejumlah taman nasional dan taman wisata alam mempersiapkan diri dengan protokol kesehatan ketat.
Pariwisata alam dipilih sebagai sektor ekonomi yang dibuka pertama ke depannya karena memberikan dampak positif bagi kesehatan, baik fisik maupun psikologis di masa pandemi. “Pariwisata alam ini lebih sehat," tambah Mahfud MD.
Baca juga: Presiden Jokowi kunjungi pasar pelayanan publik di Banyuwangi
Sedangkan Kabupaten Banyuwangi, lanjut Mahfud MD, dipilih Presiden Jokowi untuk mengawali pariwisata normal baru karena sejumlah pertimbangan, yakni pertama, Banyuwangi bukanlah daerah zona merah.
"Banyuwangi bergerak dari zona oranye ke kuning, bahkan berpeluang hijau. Untuk menjalankan ekonomi normal baru harus diperhatikan. Jika bergerak ke merah lagi, normal baru harus dikurangi," ujarnya.
Baca juga: Presiden tinjau pasar pelayanan publik Rogojampi Banyuwangi
Selain itu, Mahfud MD menambahkan bahwa Banyuwangi memiliki wisata alam yang eksotis, tatanan baru pariwisata Banyuwangi juga telah dijalankan secara rapi.
"Makanya Presiden Joko Widodo memilih Banyuwangi," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan bahwa Presiden Jokowi puas dengan kesiapan normal baru pariwisata di Banyuwangi.
"Karena di era normal baru, pembukaan pariwisata wajib diiringi kepatuhan protokol kesehatan. Ini harus dipastikan semua kepala daerah," ujarnya.
Baca juga: Destinasi wisata di Banyuwangi layani pembelian tiket daring
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan bahwa sampai saat ini pihaknya terus membenahi skenario normal baru pariwisata, mulai dari sertifikasi protokol kesehatan hingga penggunaan teknologi untuk mendukung protokol.
"Arahan Presiden Jokowi, para menteri, Pak Doni Monardo, Ibu Gubernur, dan perhatian besar Pangdam Brawijaya serta Kapolda Jatim menjadi pendorong bagi kami untuk terus berbenah," kata Azwar Anas.
Setiap hari, lanjut Bupati Anas, tim keliling melakukan semacam sertifikasi ke tempat tujuan wisata, hotel, penginapan, kafe, restoran, dan warung rakyat untuk mengecek protokolnya.
"Yang sudah oke diberi sertifikat, ditempelkan di lokasi dan ditampilkan di aplikasi sehingga mudah dicari wisatawan. Tapi, dievaluasi berkala, jika melanggar sertifikatnya dicabut," ucapnya.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Banyuwangi lakukan simulasi dan evaluasi 30 destinasi wisata
Bupati Anas menambahkan pihaknya juga menyiapkan sistem pengaturan pengunjung ke tempat-tempat wisata.
"Semua beli lewat online. Ada kapasitasnya, misal jam 07.00-10.00 hanya 100 orang. Maka jika ada wisatawan ke-101 mau beli tiket, otomatis tertolak di sistem," katanya. (*)