Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Abdullah Azwar Anas meminta para guru sebagai pendidik di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berpikir untuk menyiapkan generasi tangguh dan berdaya saing, seiring perkembangan teknologi dan mekanisasi kehidupan menjadi ancaman bagi tenaga kerja.
"Tantangan anak-anak kita ke depan akan semakin berat. Mereka dihadapkan pada masalah dunia kerja yang semakin terbatas akibat penggunaan teknologi yang makin efisien. Ini PR besar bagi kita semua," kata Bupati Anas saat membuka kegiatan Bimtek Peningkatan Mutu Pendidikan dan Peningkatan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah di Banyuwangi, Jumat.
Menurut ia, Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2030-2040, di mana penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen. Dan prediksi Indonesia akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).
"Bonus demografi yang akan kita alami pada 2030-2040 adalah tantangan sekaligus kesempatan besar. Semua akan tergantung pada kesiapan saat ini," ujarnya.
Kata Azwar Anas, bonus demografi tidak hanya menjadi beban sekolah, namun juga menjadi PR besar bagi pemerintah daerah untuk menyiapkan generasi yang tangguh dan kreatif untuk menyongsong tantangan ke depan.
Oleh karena itu, lanjut dia, semua harus berkolaborasi menyiapkan pola pendidikan terbaik untuk menyikapi perubahan masa depan.
Bupati Anas meminta seluruh kepala sekolah untuk mulai melakukan perubahan dalam cara mendidik siswanya, dan kepala sekolah jangan hanya menjalankan fungsi manajerial, tapi harus memiliki rencana besar bagi siswanya.
"Kepala sekolah harus mulai berpikir jauh, apa yang perlu disiapkan bagi siswanya. Cara pengajaran yang seperti apakah yang bisa menjadi bekal bagi siswa ke depannya," ucapnya.
Bimbingan teknis kepada sekitar 100 orang kepla sekolah SMP negeri dan swasta Banyuwangi ini, juga menghadirkan Praktisi Pendidikan Sayed Hydar, yang praktisi pendidikan yang merupakan lulusan Harvard.
Dalam kesempatan itu, Sayed mengatakan agar Kepala Sekolah juga harus terus mengupdate diri dengan informasi tentang perkembangan dunia. Termasuk mencari tahu apa saja peluang- peluang ekonomi ataupun dunia kerja yang ada di masa depan.
"Karena dunia terus berubah, kita juga harus berubah, harus mau memperbarui diri, agar proses transfer pembelajaran bisa menyesuaikan. Untuk itu, kepala sekolah harus peka apa yang dibutuhkan oleh siswa," kata Sayed.
Selain itu, Sayed juga menekankan kepala sekolah untuk menjadi pemimpin yang bisa memastikan bahwa pembelajaran yang berlangsung di sekolah mampu mentransfer nilai-nilai yang penting dalam menjalani kehidupan.
"Bangku sekolah tidak boleh hanya fokus pada materi pelajaran, tapi harus bisa menanamkan nilai-nilai karakter yang kuat dan positif. Karena kehidupan nyata yang akan mereka hadapi beberapa tahun ke depan, tantangannya lebih berat dari sekarang," katanya.
Bonus demografi, Bupati Banyuwangi minta guru siapkan generasi tangguh
Jumat, 13 Maret 2020 19:41 WIB