Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengajak warga untuk membersihkan walet atau lumpur yang mengendap di area wisata Sumber Banteng, Kecamatan Pesantren serta menanam sejumlah tanaman agar kawasan itu lebih asri.
"Pembenahan kawasan Sumber Banteng menjadi destinasi wisata sebagai langkah mewujudkan salah satu misi Pemerintah Kota, yaitu satu kelurahan satu ruang terbuka hijau (RTH)," kata Lurah Tempurejo, Kota Kediri Suminarto di Kediri, Minggu.
Ia mengatakan luas area wisata tersebut sekitar satu hektare. Pembangunan destinasi Sumber Banteng tersebut murni swadaya masyarakat, hasil jasa parkir, sewa perahu, dan penjualan pakan ikan.
Pihaknya mengajak warga, baik Karang Taruna, Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri dan instansi lainnya bergotong royong menyingkirkan lumpur yang mengendap di area Sumber Banteng.
Kegiatan tersebut juga bertepatan dengan puncak peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) Ke-47 PKK.
Selain gotong royong membersihkan walet, juga dilakukan penanaman tiga bibit pohon jenis Pule di sekitar Sumber Banteng. Kawasan tersebut dibenahi menjadi wisata keluarga edukatif.
Sebelumnya, sumber mata air tersebut terbengkalai dan sekarang ini telah menjadi distinasi wisata alternatif. Sejumlah bibit ikan dari beberapa jenis juga telah ditaruh di dalam sumber air tersebut.
Di sumber tersebut juga dilengkapi dengan sampan untuk pengunjung. Lokasi lahan di sekitar sumber juga dibenahi dan ditanami sejumlah tanaman bunga sehingga menjadi taman.
Warga juga tidak sedikit yang menggantungkan ekonomi dengan berjualan di area sumber. Mereka berjualan aneka jajanan, makanan, serta minuman ringan.
Sebelumnya, lokasi mata air tersebut menjadi tempat mencuci truk milik warga sekitar dan untuk memandikan sapi.
Kepala Bagian Pemerintahan Pemkot Kediri Paulus Luhur juga mengucapkan terima kasih kepada warga sekitar Sumber Banteng karena telah melestarikan budaya gotong royong dalam kehidupan keseharian.
"Harapannya, semangat gotong royong dapat ditularkan serta ditiru kelurahan lainnya," kata dia.
Pencanangan BBMGR juga diisi dengan berbagai acara, salah satunya pementasan tarian tradisional oleh para pemuda setempat, pengucapan ikrar Segoro, yaitu komunitas Sumber Banteng yang bertekad menjaga, memelihara, serta melestarikan kawasan tersebut. (*)
