Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berkolaborasi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meluncurkan Kuliner Pintar di sentra kuliner kawasan Taman Blambangan Banyuwangi yang dalam program ini para pedagang difasilitasi kompor induksi listrik yang ramah lingkungan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut positif peluncuran Kuliner Pintar ini, karena penggunaan kompor listrik bagian dari upaya mewujudkan efisiensi energi dan mengoptimalkan energi yang andal, aman, serta ramah lingkungan.
"Kami mendukung upaya konversi kompor energi lain ke kompor induksi ini, mengingat manfaatnya yang besar," kata Bupati Azwar Anas di Banyuwangi, Selasa.
Peluncuran Kuliner Pintar ini dilakukan di kawasan PKL Taman Blambangan Banyuwangi pada Senin (9/9/19) malam dan dihadiri GM Distribusi PLN Jawa Timur Bob Saril dan Vice President Strategi Pemasaran Bisnis Inovatif PLN Iman Faskayana.
Di kawasan Taman Blambangan ini, memang merupakan salah satu sentra kuliner kaki lima di Banyuwangi, yang menjajakan beragam makanan dan minuman. Lewat program ini sebanyak 26 pedagang kaki lima telah menggunakan kompor induksi listrik bantuan dari PLN.
Selain itu, PLN juga melengkapinya dengan berbagai fasilitas lainnya, seperti enam stasiun pengisian listrik umum (SPLU) dan wifi gratis.
Dengan adanya Kuliner Pintar, Bupati Anas berharap daya saing pedagang kuliner di kawasan ini meningkat, dan lingkungan di kawasan ini juga bakal menjadi menjadi lebih bersih, tidak ada lagi asap yang dikeluarkan saat memasak.
"Kuliner Pintar ini sejalan dengan pengembangan pariwisata Banyuwangi ke depan. Di mana tidak hanya perbaikan pada objek wisatanya saja, namun lingkungan yang bersih dan sehat juga menjadi target kami ke depan," ucapnya.
Anas juga berpesan agar para pedagang tidak lupa mengurangi produksi sampah plastik, karena Pemkab Banyuwangi telah menetapkan Taman Blambangan sebagai kawasan bebas sampah plastik.
Sementara itu, General Manajer Distribusi PLN Jawa Timur Bob Saril mengatakan saat ini Banyuwangi telah menjadi salah satu destinasi pariwisata yang terus berkembang dan PLN ingin turut berkontribusi memajukan pariwisata di daerah tersebut.
"Kami ingin mendukung pariwisata daerah salah satunya dengan menggagas Kuliner Pintar untuk pertama kalinya di Indonesia. PKL kami ajak menggunakan kompor berbahan bakar ramah lingkungan dan sekaligus kami lengkapi fasilitas SPLU yang bisa dimanfaatkan wisatawan," ujarnya.
Menurut Bob Saril, kompor induksi listrik memberikan banyak keuntungan bagi para PKL, salah satunya pedagang bisa melakukan penghematan dalam pembelian bahan bakar untuk memasak, karena biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan kompor induksi lebih murah dibandingkan kompor berbahan bakar gas.
"Tarif listrik per KWH hanya Rp1.467, itu artinya kalau dalam satu jam pedagang menggunakan 1000 KWH biayanya ya hanya Rp1.467. Energi listrik juga relatif aman dan selalu tersedia, tidak seperti gas yang jumlahnya kadang terbatas di pasaran," ucapnya.
Selain di area Taman Blambangan, PLN juga telah membangun stasiun pengisian listrik umum (SPLU) di beberapa lokasi wisata Banyuwangi, seperti Pantai Cacalan, Bangsring Underwater, Hutan Djawatan dan Kampung Primitif. (*)