Kediri (Antaranews Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan ada korelasi tersendiri antara anak yang hafal Kitab Suci Al-Quran dengan tingkat kecerdasan, sehingga diharapkan orang tua mendampingi anak-anaknya untuk belajar kitab suci.
"Saya mendengar cerita dari beberapa teman saya bahwa di Iran banyak sekali ahli nuklir yang rata-rata dari mereka adalah penghafal Al-Quran semuanya. Padahal ilmu nuklir ini sangat sulit," katanya dalam penutupan Festival Anak Sholeh 2019 di Kompleks Masjid Auliya Setonogedong Kediri, Jawa Timur, Minggu.
Wali Kota menilai terdapat korelasi antara orang yang menghafal Al-Quran dengan tingkat kecerdasan. Untuk itu, dirinya mendorong agar orang tua tidak ragu lagi memasukkan anaknya di TPA/TPQ untuk belajar membaca Al-Quran.
"Tolong didorong anak-anaknya menghafal Al-Quran bila ingin anak-anaknya menjadi anak saleh dan salehah serta menjadi anak yang hebat. Paling tidak nanti ketika putra-putrinya bisa hafal Al-Quran bisa mengajak 10 orang untuk masuk surga," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota.
Wali Kota juga menambahkan, Pemerintah Kota Kediri juga memperhatikan para guru TPQ/TPA di Kota Kediri, yakni dengan memberikan mereka honor. Dengan itu, guru juga menjadi semangat dalam mengajar anak-anak, dengan harapan anak-anak di Kota Kediri bisa menghafal-Al-Quran.
Terlebih lagi, pendidikan informal seperti belajar mengaji di TPA/TPQ ini ternyata ikut serta memberikan dampak positif terhadap indeks pembangunan manusia (IPM) di Kota Kediri. Saat ini IPM di Kota Kediri mencapai angka 77,13.
Mas Abu juga berharap, anak-anak nantinya lebih bersemangat lagi dalam belajar. Kegiatan festival seperti ini diharapkan semakin mendorong mereka untuk mau lebih keras belajar. Anak-anak juga semakin terasah sehingga mental mereka bisa sekuat baja.
"Kegiatan ini sangat luar biasa. Anak-anak ini juga butuh tempat untuk beradu agar memiliki jiwa yang pemberani dan memiliki mental baja. Jangan sampai anak-anak di Kota Kediri ini memiliki mental tempe," kata dia berharap.
Kegiatan tersebut digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (23-24/2) di Kompleks Masjid Auliya Setonogedong Kediri. Acara tersebut diikuti para santri TPQ seluruh Kota Kediri. Mereka mengikuti lomba hafiz-hafizah yang diikuti oleh 140 peserta dan "T-Shirt Coloring Contest" yang diikuti oleh 87 peserta.
Mas Abu juga memberikan hadiah kepada seluruh pemenang. Untuk lomba hafiz-hafizah kategori A, juara I berhasil diraih oleh Dzakira Indi Shafa Priadi dari TPA/TPQ Al-Anwar, juara II diraih oleh Inaya Laila Mufida dari Kelurahan Burengan, juara III diraih Irdlina Najla Azdihar dari TPQ/TPA Masjid Baiturrohim.
Sedangkan, juara harapan I diraih oleh M. Azril Nur Ansyah dari Kelurahan Manisrenggo dan harapan II diraih oleh Muhammad Dhy' Ulhaq dari TPA/TPQ Nurul Huda.
Pada kategori B juara I diraih oleh Zulfa Jazza Khoirun Nisa' dari TPA/TPQ Sunan Ampel, juara II diraih oleh Sabitha Resti R.P. dari TPA/TPQ Al-Anwar, juara III diraih oleh Fida Cahyaningrum Azzahra dari TPA/TPQ Wali Barokah, juara harapan I diraih oleh Elmira Falisha Noya dari Kelurahan Bangsal dan juara harapan II dari Naafi'ah Al Awiyah dari TPA/TPQ Al-Awiyah.
Sementara untuk lomba "T-Shirt Coloring Contest" juara I diraih oleh Afinara Maheswari dari Kelurahan Bandar, juara II diraih oleh Zhafira Syahrani Putri dari Tunas Rimba, juara III diraih oleh Adni dari Al-Falah, juara harapan diraih oleh Nadine Anindita dari SD Santo Yoseph dan juara harapan II diraih oleh Danendra Bayanaka dari SD Pawyatan Daha.
Sejumlah pemenang mengaku sangat bangga. Seperti yang diungkapkan oleh Sabitha dan Dzakira. Kakak beradik ini berhasil menjadi juara pada lomba hafiz hafidah. Sabitha berhasil meraih juara II pada kategori B dan Dzakira berhasil meraih juara I pada kategori A.
"Alhamdulillah bersyukur dan senang sekali. Tidak menyangka bisa juara. Apalagi tidak ada persiapan khusus yang dilakukan," ujar Sabitha.
Perasaan bahagia juga nampak pada ibu dari Sabitha dan Dzakira, yakni Indahwati. Ia mengaku bangga atas prestasi putri-putrinya.
"Tujuan saya memasukkan anak ke TPQ agar anak saya bisa mengaji. Alhamdulillah juga berprestasi. Semoga ke depan putri saya bisa menjadi hafizah," ujar Indahwati. (*)